About


Hi, my name is Irpan. I live in Indonesia. This blog is to provide you with my trip stories, my ideas and some other things.

Facebook

BloggerHub

Connect with me

Jadwal Sholat

Langkah Awal Memulai Start Up

63 komentar
Startup Unicorn
Start Up. Credit: Gerd Altmann
Sekarang ini orang tengah gandrung dengan Start Up dan Unicorn. Start Up adalah perusahaan yang baru (sedang) dibangun, sedang Unicorn adalah Start Up yang mendapat pendanaan hingga USD 1 Miliar atau sekitar 14 Triliun Rupiah. Wow...

Melihat nilai yang fantastis tersebut, tak heran kalau sekarang dunia tengah dilanda demam Start Up. Semua orang bermimpi untuk membuat Start Up dan menjadi kaya karenanya.

Ide membuat Start Up bisa datang dari mana saja, dari hal-hal umum seperti jualan online, ojek & taksi online, pesan tiket online dan banyak lagi, sampai hal-hal spesifik dan kurang umum seperti aplikasi jasa cenayang.  

Cakupan start up sesungguhnya luas, tidak hanya seputar aplikasi handphone saja. Ketika seseorang mendirikan perusahaan yang memberikan solusi, jasa, atau membuat produk tertentu, perusahaan tersebut disebut Start Up. 

Namun belakangan, pemahaman Start Up itu lebih sering diartikan dengan perusahaan baru yang membuat aplikasi Handphone. Yang aplikasi tersebut memberi solusi pada masalah-masalah kehidupan manusia.

Baik, dengan membaca artikel ini dengan seksama, artinya anda juga mau membuat start up juga bukan?  Atau setidaknya penasaran dengan hal-hal seputar start up.
Tapi daripada nanggung, jangan hanya sekedar ingin tahu saja, mending sekalian: "Saya ingin membuat Start Up!". Bayangkan, kalau Start Up anda berhasil, bisa dapat pembiayaan 14 Triliun Rupiah lho. ^_^

Sama, saya juga mau pake banget.

Ok, kita sekarang sama-sama mau membuat Start Up, selanjutnya apa? Harus mulai dari mana? Apa yang harus dilakukan pertama kali?

Well, kalau mau mendirikan Start up, bagusnya sih langsung membuat apa yang ingin anda buat. Kalau anda tahu apa dan bagaimana membuatnya, langsung aja lakukan. Buatlah aplikasi anda, mulai susun code-codenya. Kalau mau membuat alat, mulai ketak-ketuk, serat-serut, bar-bor, paku sana paku sini, sekerup, solder, apapun. Yang penting kita mulai melakukannya.

Tapi kalau baru sebatas ide seperti saya, ada baiknya menambah wawasan dan ilmu sembari mulai merintis apa yang ingin anda wujudkan selangkah demi selangkah.

Nah, sebagai tambahan wawasan, saya mau share beberapa bahan pertimbangan yang patut kita ketahui dalam rangka menggodok ide Start Up kita.

Analisa kelayakan ide Start Up
Analisa Kelayakan Startup
Analisa Kelayakan Start Up. Credit: Gerd Altmann

Ketika kita punya ide untuk membuat suatu Start Up, ada baiknya jika kita menganalisa hal-hal berikut:
  • Product Market Fit
  • Virality
  • Barrier To Entry
  • Team
Product Market Fit - Apakah start up kita cocok untuk pasar, atau lebih ke belakang lagi, apakah ada pasarnya atau tidak. Kalau ternyata tidak ada, maka anda punya pilihan: Idenya tidak dilanjut atau menciptakan pasar sendiri. Silahkan pilih yang mana.

Virality - Seberapa besar kemungkinan orang akan menggunakan produk kita dan kemudian memberitahukan temannya untuk menggunakan juga. Kalau di awal-awal, bagaimana strategi memperkenalkan produk kita pada masyarakat. Bagaimana kita bisa membuat produk kita viral?

Barrier To Entry - Seberapa besar hambatan yang harus dilalui oleh produk kita supaya masuk ke pasar. Hambatan ini bisa berupa Produk Pesaing yang sudah ada atau sama-sama sedang dibuat, Pengetahuan masyarakat  yang masih terbatas, dsb.

Team - Seperti apa Tim yang harus kita bangun untuk mewujudkan produk Start Up kita ini.

Keempatnya bisa kita jadikan ukuran untuk mengetahui seberapa besar usaha yang harus kita lakukan untuk mengubah ide menjadi sebuah Start Up yang berhasil.

Tolong diingat bahwa tidak ada ide yang buruk, semua ide itu bagus. Karenanya, setelah kita melakukan analisa 4 poin diatas terhadap ide kita dan hasilnya ternyata menunjukkan bahwa usaha yang dilakukan akan sangat besar, kita bisa mengoptimalkan lagi ide tersebut. Kita perbaiki ide tersebut, kita sempurnakan lagi, begitu seterusnya.

Dukungan
Baik, setelah ke 4 poin tersebut kita petakan, selanjutnya kita membutuhkan dukungan. Mengapa? Karena tidak ada manusia yang bisa hidup dan mencukupi kebutuhannya sendiri. Apa lagi mendirikan dan menjalankan sebuah perusahaan. Kita butuh dukungan orang lain, banyak orang malah.

Startup Unicorn Team
Start Up Team. Credit: rawpixel
Dukungan ini bisa kita kategorikan menjadi 3 pihak, yakni:
  • Investor - Dukungannya berupa dana untuk mengembangkan produk
  • Konsumen - Dukungannya berupa pasar, mereka membeli produk kita, yang karenanya perusahaan kita mendapat pemasukan untuk menghidupi dan lebih mengembangkan lagi produk-produknya.
  • Team - Dukungannya berupa usaha (kerja) dan nilai yang mereka ciptakan untuk mewujudkan produk kita
Karena kita membutuhkan dukungan dari 3 pihak ini, kita harus bisa meyakinkan mereka. Kita harus bisa membuat Investor, Konsumen dan Tim kita percaya bahwa Start Up kita ini bisa membuat dunia menjadi lebih baik dengan inovasi-inovasi dan produk-produknya.

Dalam rangkan meyakinkan mereka supaya mau mendukung kita, kita bisa mulai dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
  • Apa janji anda kepada mereka terkait produk Start Up ini?
  • Apa masalah yang dihadapi mereka dan dengan cara apa anda akan menyelesaikan masalah tersebut?
  • Apakah produk yang anda buat tersebut benar-benar mampu menyelesaikan masalah tersebut sampai ke akarnya?
  • Tunjukan nilai sejati dari produk anda, dan tunjukan apa yang paling menonjol dari nilai tersebut.

Baik, sekian dulu sharing dari saya. Disclaimer ya, saya membuat sharing ini bukan berarti saya sudah jago. Sama saja, saya juga baru sebatas ide untuk membuat Start Up, saya punya beberapa ide dan mulai selangkah demi selangkah. Namun demikian, mudah-mudahan yang sedikit dari saya ini bisa bermanfaat buat temen-temen sekalian. Amiin..

PS:
Tulisan diatas bersifat umum, berlaku untuk semua jenis Start Up. Saya juga pernah membuat tulisan yang lebih spesifik untuk Start Up yang membuat aplikasi Hp.

Tulisannya bisa dibaca disini:
Aplikasi Handphone, Wujudkan Ide Atasi Masalah

Related Posts

63 komentar

  1. Baru2 ini pada heboh ama unicorn ya mas. Aku kirain apa, ternyata terkait bisnis/usaha. Pengen juga start up usaha, tapi mungkin dari modal kecil dulu sambil belajar pelan2.

    BalasHapus
    Balasan
    1. semangat mbak, sedikit demi sedikit, selangkah demi selangkah ^_^

      Hapus
  2. Aku hanya berangan saja mas,, soalnya gaptek soal beginian. Tapi gak miskin ide juga, saya punya ide buat start up "cari dan nemu" yakni aplikasi untuk mencari dan menemukan barang tercecer di jalan. Hehehe

    BalasHapus
  3. Hah? Aplikasi jasa cenayang 🤣🤣🤣🤣

    Saya juga termasuk yg gaptek nanggung.
    Tapi gak nolak klo ada yg mau ngajarin hihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak, ide orang itu kadang-kadang nggak kepikiran sama kita ^_^
      Segala cenayang ada aplikasinya he..he..he...
      Semangat belajarnya mbak.

      Hapus
  4. Di era digital 4.0 untuk melangkah ke start up lebih mudah ya bang. makasih banyak nih infonya.

    BalasHapus
  5. Noted nih mas untuk langkah-langkahnya untuk memulai start up,buat pijakan pertama nih untuk bangun ide buat inovasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih mbak, sukses ya dengan usahanya.

      Hapus
  6. Unicorn sebenarnya didanai oleh pihak siapa ya mas? Btw nice info lho ini. Thanks mas

    BalasHapus
    Balasan
    1. Unicorn itu didanai oleh para Investor kelas kakap ^_^ Sumber Uangnya bisa milik pribadi atau juga dari bank/institusi keuangan lainnya

      Hapus
  7. aku juga sedang membangun startup ku sendiri. bismillah. terima kasih mas tips nya

    BalasHapus
  8. di sekolahku (yang level SMA), anak-anak distimulus untuk membuat start up dengan memperhatikan masalah sekitar, memperhatikan lingkungan.

    Saya juga tertarik buat bisnis start up. Semoga beberapa tahun ini segera terealisasi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hebat SMA-nya, sekarang orang harus diarahkan untuk menciptakan usaha bukan menjadi karyawan.

      Hapus
  9. Mungkin karena emang hampir semua pakai teknologi digital jadinya kalau denger kata start up ingetnya aplikasi di henpon haha.
    Tapi bener seharusnya kalau masih meraba2 blm jelas mau bikin usaha start up seperti apa, tunda dulu sambil belajar, jgn keburu nafsu bikin trus bingung arahnya ke mana :D
    Tengkyu sharingnya kak :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama mbak. Semoga yang sedikit dari saya itu bisa bermanfaat.

      Hapus
  10. Kalau aku sih belum paham banget bagaimana membuat start up, kalau ide pastinya ada, tapi pemahamannya yang belum fasih. Emang sangat menguntungkan sih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Idenya mulai dituangkan ke sesuatu yang fisik mbak, tidak di pikiran lagi. Entah itu ditulis di buku/kertas atau diketik di komputer/hp. Dari ngelihat fisik tsb, biasanya ada pemikiran lanjutan, maunya seperti apa

      Hapus
  11. zaman serba digital seperti saat ini memang membuat start up adalah langkah yang bagus untuk menunjang suatu saat nanti. Mungkin tidak sekarang, tetapi perlahan akan terlihat hasilnya

    BalasHapus
  12. Terima kasih sharingnya, dulu pas masih kerja sempat sih merintis startup dengan ikut indigo fellowship bareng temen-temen tim, tapi kurang solid dan bubar jalan, sekarang udah jadi IRT kayaknya masih menikmati sebagai penikmat hasil kerja para startup

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, sudah pengalaman juga ya mbak Rani. Semoga seperti naik sepeda ya, gak pernah lupa ^_^
      ketika anak-anak sudah besar dan punya kehidupan sendiri, kita bisa kembali terjun ke dunia bisnis.

      Hapus
  13. Beberapa tahun belakangan ini startup memang menjadi hal yang trend. Sebagai penikmat dunia digital juga saya sedikit banyak mengitu perkembangan dunia startup. Ya menarik sekali Meskipun sebenarnya banyak hal yang belum sya ketahui tentang dunia startup.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Coba aja buka website kickstarter.com. Disitu tempatnya para start up memamerkan karya mereka sekaligus mencari pendanaan. Siapa tahu bisa menginspirasi kita.

      Hapus
  14. Mudag-mudahan ide untuk membuat Start Up, yang dimulai selangkah demi selangkah segera menemukan jalannya ya, Mas
    Terus semangat dan semoga sukses!

    BalasHapus
  15. Bermanfaat banget mas. Kebetulan saya sedang menggodok sebuah start up. Doakan semoga lancar

    BalasHapus
  16. Suka banget dg tulisan ttg start up dan yang berhubungan dg bisnis kreatif yg dikelola anak muda. Sembari berharap anak² saya kelak bisa jd pebisnis, gak cm jd PNS kayak kedua orgtuanya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, semoga bisa terwujud mbak.

      Hapus
  17. jadi inget pesan yang disampaikan dalam event beberapa waktu lalu, kalau memabangun start up harusnya didasari untuk memecahkan masalah atau bisa menjadi solusi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju mbak. Saya jadi inget film Robots, sebuah film animasi tahun 2005. Salah satu dialog yang saya inget itu: "Find the need, fill the need"

      Hapus
  18. menciptakan pasar sendiri itu bener-bener big work ya bang. beneran deh saran aku lebih mending stop ide yg masih belom relevan dan ada pasarnya itu. atau boleh jg kalau mau disederhanain ide nya, biar lebih gampang diterima pasar. jadi gk meski cipta pasar sendiri.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada yang sukse dengan mencipta pasar sendiri, ada juga yang kurang berhasil. Mudah-mudahan kita termasuk yang sukses ya, kalau harus mencipta pasar sendiri.

      Hapus
  19. Hmm.. aku sebenarnya punya ide untuk unicorn gitu supaya bisa mengembangkan bisnis start-up. Tapi, masih belum PD karena nggak paham tentang bahasa pemprograman, dll.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Untuk ini, mas mungkin bisa ngajak temen yang programmer untuk bekerjasama. Atau kalau mau, invest waktu dan tenaga untuk belajar sendiri pemrograman. Mau belajar online atau ikut kursus offline.
      Semangat ya mas dengan usaha mewujudkan idenya. ^_^

      Hapus
  20. semoga dengan tulisan ini makin banyak yang termotivasi untuk memulai start up sendiri

    BalasHapus
  21. Bener banget yang susah itu bikin viralnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Untuk viral dengan tetap menjaga value itu sulit mbak ^_^.

      Hapus
  22. Nah kalau udah bicara start up pasti akan bahas juga ya bisnis yang sudah masuk ranah 4.0 Senang juga makin banyak anak muda dalam bisnis ini. Apalagi ada tulisan seperti ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak, yang bisa kita lakukan adalah menjadi bagian dari mata rantai pengembangan manusia Indonesia, supaya tetap relevan di tengah dunia Industri dewasa ini.

      Hapus
  23. Keinginanku banget nih memiliki start up, apalagi melihat beberapa start up yang hadir sekarang bagus-bagus banget ya. Tapi memang balik lagi bagaimana kita mengelolanya ya mas.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju mbak Suci. Saking beratnya mengelola start up, ada pemeo: dari 5 start up, yang bertahan itu hanya satu, yang 4 gugur. ^_^

      Hapus
  24. Bener juga, sih. Kalau ingat start up, suka auto ingetnya ke yang ada hubungannya dengan hp hehehe. Senengnya sekarang banyak yang muda-muda udah membangun start up

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yup, begitulah, start up identik dengan Hp. Padahal nggak harus ya mbak.

      Hapus
  25. Langkah awal itu emang yang paling susah ya. Stlh dimulai baru deh aga ringan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa begitu, bisa juga sebaliknya mas. Makin berkembang, makin berat. Persaingan lah, manajemen internal lah, dsb, dll.

      Hapus
  26. halo Mas Irpan, ketemu juga di dunia maya
    bisnis startup makin menggiurkan ya terutama buat kalangan muda dengan segudang ide namun minim modal uang. Saya pernah meliput hackaton dan ngobrol dengan para peserta. Menarik banget karena ide-ide brilian untuk pemecahan masalah dapat diwujudkan melalui startup.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo mbak, makasih udah mampir.
      Anak-anak muda itu kadang pola pikirnya mencengangkan. Banyak hal-hal yang sebelumnya nggak kepikiran sama kita, eh dia kepikiran aja. Mudah-mudahan peradaban menjadi lebih maju di tangan anak-anak muda ini.

      Hapus
  27. Terima kasih buat tulisannya yang lengkap, mas. Aku sendiri sebenernya justru gak ada ketertarikan untuk membangun perusahaan startup saat ini. Tapi tetep bisa enjoy baca tulisannya! Semoga tulisan ini bisa bermanfaat buat yang membutuhkan :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama mbak.
      Semoga bermanfaat, ya setidaknya jadi bahan wawasan yang kemudian bisa ditularkan kepada orang disekitar kita. Siapa tahu ada satu dua orang yang menjadi berhasil dengan menerapkan ilmu dan wawasanyang pernah kita bagikan tsb.

      Hapus
  28. Aku labih memilih jadi pengguna aja daripada bikin start up.. gaptek maksimal.. start up biar jadi lahan bisnisnya anak anak milenial.. mereka lebih kompeten

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gak harus jadi tech savy kok mbak yayat. Yang paling utama justru keterampilan membentuk tim. Meskipun kita gaptek, kalau kita piawai membentuk sebuah tim yang bagus, start up kita akan terwujud.

      Hapus
  29. Terima kasih yang kak. Saya jadi tau gambaran gimana start up itu dan gimana cara kita buat memulainya. Kakak sendiri lebih pilih industri atau bidang apa nih kalo mau buat start up?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama mas Azhar.
      Saya ada beberapa ide untuk mengimplementasikan solusi yang memanfaatkan aplikasi Hp dan IoT. Namun masih dalam tahap explorasi teknologinya.

      Hapus
  30. Lagi mikir=mikir nih mau ngembangin usaha apa ya yang pas
    Pengen banget gitu punya sesuatu yang jadi usaha sendiri
    Makasi banyak tipsnya mas

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama mbak Putu.
      Tentang ide, bisa dicari di sekeliling kita. Bisa aja lagi jalan di sekitar rumah, melihat sesuatu, memicu pikiran kita untuk merangkai sebuah solusi dari suatu masalah yang dihadapi.
      Gak harus muluk-muluk, cermati aja masalah dalam kehidupan sehari-hari, meski itu kecil.
      Semoga berhasil mbak. ^_^

      Hapus
  31. Saat ini saya dan teman kampus masih coba-coba bikin aplikasi alakadarnya, untuk bisa menjadi star up, mungkin harus lebih belajar kerasa dan menentukan metode-metode apa yang cocok untuk membuat aplikasi yang berbasis web/android.

    Intiny carilah masalah, kalau sudah dapat masalah buatlah aplikasi untuk memecahkan masalah tersebut hehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju mas Dayu.
      "Cari Masalah" ^_^ kemudian kembangkan solusi untuk mengatasinya. Kalau masalah ini menyangkut hajat hidup orang banyak, maka solusi yang kita ciptakan tersebut, bisa menjadi bisnis yang sangat besar.

      Semoga sukses dengan start upnya ya mas.

      Hapus
  32. Jadi usaha offline juga bisa dibilang startup ya kalau masih merintis. Mau juga punya bisnis ��

    BalasHapus

Posting Komentar