Salah satu penyakit saya adalah suka lupa tanggal ulang tahun orang. Bahkan orang-orang yang saya sayangi. Pernah istri saya ngambek beberapa hari lamanya gara-gara saya lupa tanggal ulang tahunnya. Dan baru ingat seminggu kemudian. Alhasil saya mendapat hadiah ribuan cubitan dan omelan (kalo yang ini ngarang ^_^)
Saya terkadang berpikir mengapa untuk urusan per-ulang-tahun-an ini saya suka lupa?
Salah satu teori yang terlintas di pikiran saya adalah, mungkin ada semacam ketidakcocokan pada saya terhadap berbagai perayaan ulang tahun. Bukankah hari yang bertepatan dengan tanggal kita dilahirkan itu ya, biasa saja, tidak ada yang istimewa. Mengapa tanggal itu harus menjadi sedemikian sakral?
Meski saya juga tidak munafik, saya akan senang kalau ada teman merayakan ulang tahun dan bagi-bagi kue. Saya pasti akan menyantapnya dengan senang hati. Namun tetap saja saya "bermuka dua" he..he..he.. disatu sisi saya senang kalau ada pesta ulang tahun, namun disisi lain berpendapat, hari tanggal kita lahir itu tidak perlu harus diistimewakan.
Terkadang saya merenung lebih lama lagi, mengapa juga saya sampai berpikiran tanggal lahir itu biasa saja, tak perlu harus dipestakan. Dari pertanyaan itu, yang muncul malah pemikiran bahwa ulang tahun atau tepatnya perayaan ulang tahun sering dirayakan orang secara salah kaprah.
Tidak sedikit orang yang merayakan ulang tahun dengan menggelar pesta besar-besaran, menelan biaya bahkan sampai milyaran. Padahal bukankan lebih baik uang milyaran tersebut digunakan untuk hal-hal yang lebih berguna. Saya tidak perlu merinci hal-hal apa saja yang bisa disebut "hal-hal yang lebih berguna itu". Anda pasti punya daftar "hal-hal berguna" tersendiri. ^_^
Nah masalahnya, pemikiran yang sifatnya holistik atau makro ini berpengaruh pada cara saya memandang ulang tahun secara keseluruhan. Saya jadi punya anggapan hari ulang tahun itu biasa saja, sama dengan hari-hari lainnya. Akibatnya, saya dicemberutin istri karena lupa tidak mengucapkan ulang tahun he..he.. apes!
Meski saya menganggap hari ulang tahun itu biasa, saya juga setuju dengan pendapat bahwa hari ulang tahun bisa jadi kesempatan yang baik untuk mengevaluasi diri. Di umur yang kesekian ini, sudah sampai dimana kita. Berapa banyak hal-hal baik yang telah kita lakukan, berapa banyak hal buruk yang telah kita perbuat. Apa saja pencapaian-pencapaian kita, dll, dsb, etca, bla..bla..bla...
Ya saya sependapat dan mendukung "introspeksi dan evaluasi". Namun rupanya, penyakit lupa ulang tahun ini lumayan susah disembuhkan. Buktinya saya suka kelewat mengucapkan ulang tahun ke orang. He..he..he..
Posting Komentar
Posting Komentar