Satu yang unik dari puncak Gede ini adalah, di puncak ada pedagang nasi uduk, minuman hangat dan mie instan. Keberadaan pedagang ini disatu sisi jadi anugrah, karena sangat membantu pendaki untuk mengisi tenaga. Namun disisi lain, keberadaan para pedagang ini seolah mementahkan euforia pencapaian.
Kebayang gak pas kita menginjakan kaki di mulut kawah, di puncak Gunung Gede, kita mengangkat dua tangan terkepal keatas dan berteriak: “Horeeee… kita mencapai puncaaaak….”, eh…. tiba-tiba dateng bapak-bapak: “nasi uduk, nasi uduk…” Gubraak…. ^_^
Tapi itu gak penti bagi kami, orang-orang kantoran yang sebagian baru pertama mendaki gunung. Bisa sampai puncak aja udah anugrah banget. Setelah melewati semua medan penuh tanjakan dan hawa dingin, berjuang melawan mabuk gunung, sampai di puncak membuat semua penderitaan itu tak terasa.
Pada kesempatan ini, dimanfaatkan untuk bernarsis ria. Foto-foto dengan berbagai gaya.
Setelah dirasa cukup berfoto dan beristirahat, rombongan pun kembali turun gunung. Waktu menunjukkan jam 8 pagi…..
Orang kantoran naik gunung - part 1
Orang kantoran naik gunung - part 2
Posting Komentar
Posting Komentar