![]() |
Perpustakaan Daerah Garut. sumber: inilah.com |
Jadi ingat waktu sekolah SMP dan STM dulu. Saya biasa berkunjung ke perpustakaan daerah. Disitu banyak sekali koleksi buku-buku menarik. Kalau banyak waktu luang, saya akan membaca disana, saya telusuri rak demi rak, begitu melihat buku yang menarik, saya buka,saya baca sebentar. Kalau benar-benar saya suka, saya bawa ke meja dan membacanya disana. Kalau waktu tak mencukupi, entah karena perpustakaan mau tutup atau saya harus segera pergi ke tempat lain, saya akan meminjamnya dan membawa buku tersebut pulang untuk dibaca dirumah.
Kala itu, hobi
membaca saya baru terakomodasi oleh perpustakaan. Dimana ribuan koleksi buku
berbagai bidang tersedia disana. Saya tentu saja tidak bisa mengoleksi buku
sebanyak itu, karena jangankan membeli ribuan buku, membeli satu dua buku saja
banyak pertimbangannya. Terutama
masalah duit ^_^.
masalah duit ^_^.
Waktu berlalu,
perkembangan teknologi semakin maju. Berawal dari pesatnya teknologi komputer
dan internet, berlanjut sekarang ke teknologi ponsel-ponsel pintar dan komputer tablet.
Kecanggihan perangkat –perangkat yang akrab disebut gadget ini memungkinkan berkembang pula sisi-sisi
kehidupan manusia. Salah satunya adalah perpustakaan.
Dengan adanya
smartphone dan tablet didukung oleh koneksi internet dan aplikasi dan format
buku elektronik, memungkinkan terwujudnya “Perpustakaan Digital”. Perpustakaan
Digital ini dalam hal pengertian, sama dengan perpustakaan pada umumnya, yakni
tempat dimana ribuan koleksi buku bisa kita baca. Hanya bedanya, kalau
perpustakaan fisik, dia bertempat di suatu gedung atau bangunan, sedangkan
perpustakaan digital, semua koleksi bukunya dibuat dalam format digital dan bisa
diakses dengan komputer atau gadget.
“Cara
kerja”perpustakaan fisik adalah, kita datang ke perpustakaan, melihat katalog buku atau menelusuri rak buku
demi rak buku, begitu dapat buku yang kita suka, kita bawa ke meja lalu baca
disana atau di pinjam untuk dibawa pulang. Adapun “cara kerja” perpustakaan
digital adalah, kita menggunakan aplikasi tertentu untuk menelusuri dan membaca judul dari
ribuan koleksi buku. Lalu membacanya langsung di layar komputer atau layar
gadget.
Nah, ternyata
di Indonesia telah hadir satu konsep perpustakaan digital yang juga
mempunyai fitur media sosial. Dia adalah
cipikabooks. Cipikabooks adalah suatu
layanan perpustakaan digital yang memungkinkan kita mengakses dan membaca lebih
dari 6000 judul buku baik buku berbahasa Asing (Inggris, Rusia, dsb) dan tentu
saja buku-buku berbahasa Indonesia.
Caranya adalah, kita menjadi anggota cipikabooks, lalu mendownload aplikasi bookmate di gadget kita, lalu membayar iuran keanggotaan, baru deh kita bisa membaca koleksi buku-bukunya.
Simpel bukan?
Adapun perbedaan antara tipe Standard dan Premium adalah, jenis buku yang bisa kita baca. Untuk tipe standard, ada beberapa jenis buku yang tidak bisa kita baca ^_^. Untuk membacanya kita harus memiliki keanggotaan tipe Premium.
Bayarnya gimana? kita bisa membayar iuran keanggotaan dengan banyak cara:
- Indosat Dompetku
- Indosat Carrier Billing
- Kartu Kredit
- Apple Pay
- Google Wallet
Btw, tadi sempat disinggung tentang fitur media sosial. Fitur media sosial di bookmatenya cipikabooks adalah: kita bisa berbagi kutipan, catatan, bisa cari teman, hingga mengetahui buku-buku menarik yang dibaca oleh teman, bahkan idola kita.
Punya gadget
jangan Cuma buat nampang doang,mari manfaatkan untuk menjadikan kita insan yang
lebih cerdas. Salah satunya dengan banyak membaca.
***
Posting Komentar
Posting Komentar