Sawarna on Foot - Pantai Legon Pari, Tanjung Layar dan Goa Lalay
0 Comments
![]() |
Tanjung Layar, icon Sawarna |
Sawarna memang bukan hanya pantai, di sana ada juga Gua-gua, Sungai yang berkelok membelah pesawahan yang hijau, serta bukit-bukit yang masih terjaga hutannya. Mengunjungi Sawarna, kita akan mendapatkan semuanya.
Beberapa waktu yang lalu saya berkesempatan mengunjungi Sawarna. Meski karena keterbatasan waktu, tidak semua tujuan wisata di sana bisa saya kunjungi. Pada kesempatan tersebut, saya hanya mengunjungi beberapa saja, yakni:
- Tanjung Layar
- Pantai Legon Pari
- Gua Lalay
Barangkali ada yang masih belum tahu dimana itu Sawarna, berikut petanya:
Perlu saya ingatkan bahwa jangan terlalu percaya pada perhitungan jalur dan waktu tempuh yang disarankan google maps ^_^. Karena jalur dan perhitungan waktu tempuh itu menggunakan kondisi ideal. Sementara pada kenyataannya di jalan, banyak faktor yang berpengaruh.
Untuk jalur yang bisa diambil jika dari Jakarta, kita bisa lewat Sukabumi,bisa juga lewat Serang. Yang paling gampang gak banyak cabang sih lewat Sukabumi. Namun harus siap dengan macetnya. Terutama di daerah selepas Ciawi, Bogor. Adapun kalau lewat Serang, kita akan banyak menemukan percabangan-percabangan jalan yang tidak ada papan petunjuk arah. Sehingga kita bisa dengan mudah salah jalan dan tersesat. Saya pernah mengalaminya ^_^
Kami jalan Hari Jum'at malam dari Jakarta, dengan target, pagi sampai di Pelabuhan Ratu, kita menikmati Sunrise sambil sarapan. Kita break sarapan di Pantai Karang Hawu.
![]() |
Pantai Karang Hawu |
Setelah cukup sarapan dan menikmati pantai, kita lanjut lagi. Dari Karang Hawu ke Sawarna masih 30-an km. Jalannya tidak terlalu lebar, muat dua mobil pas. Sudah gitu jalannya menanjak dan menurun dan berkelok-kelok. Sebaiknya hati-hati mengemudi disini. Gambaran seperti apa jalannya, bisa dilihat di video perjalanan dibawah.
Setelah sejam-an lebih, baru lah kami sampai di Sawarna. Namun jangan senang dulu, karena dari turun mobil ke Pantai itu, masih cukup jauh. Dari tempat parkir mobil ke Pantai Legon Pari yang jadi tujuan kami, jaraknya masih 1 Km.
Berikut adalah peta perjalanan kami selama di Sawarna.
![]() |
Tujuan Wisata di Sawarna - sebagian dari banyak ^_^ |
Sebenarnya untuk mencapai tempat-tempat tersebut, kita bisa menggunakan jasa ojek. Meski harganya relatif mahal. Dari parkiran/jalan ke pantai Legon Pari, yang jauhnya sekitar 1 Km itu, tarif ojeknya 20rb. Lumayan ^_^. Kita juga bisa sewa ojek seharian buat keliling semua objek di Sawarna. Tarifnya 120rb. Bagi yang punya dana lebih dan tidak terlalu biasa olahraga, naik ojek bisa jadi solusi.
Berikut adalah foto Pantai Legon Pari yang jadi tujuan kami:
Pantai Legon Pari |
Camping di pantai, di depan Warung. |
Camping di Pantai |
Itulah yang kami lakukan. Kami camping di depan warung, dan untuk kebutuhan logistik, kami pesan ke warung. Untuk makan, dihitungnya 20rb/orang sekali makan. Menunya: Nasi, Lauk (Ikan atau ayam), tahu tempe, lalapan, sambel, minum (air kemasan dan air di teko). Kemarin kami camping di depan warungnya Teh Olis. Kebetulan letaknya tidak terlalu jauh dengan toilet umum.
Oh iya, toilet umumnya harus bayar. Sekali pakai 5rb. Namun untungnya kami bisa bayar "borongan" ^_^ untuk sehari semalam, dihitung 10rb/orang. Dan sebagai tambahannya, ke bapak pengelola toilet umum ini, kami pesan ikan untuk dibakar nanti malam. Kami dapat ikan Bentong seukuran telapak tangan, 25 ekor.
Makan prasmanan di pantai |
Selepas Ashar, setelah cuaca teduh, kami mengunjungi ikon Sawarna: Tanjung Layar. Untuk mencapai Tanjung Layar, kita harus jalan kaki sekitar 1,5 Km menyusuri pantai. Pemandangannya asik.
![]() |
Jalan setapak dari Legon Pari ke Tanjung Layar |
Dari pantai ke Batu yang berbentuk Layar terpisah air laut selebar yaa... mungkin 100 meter. Tapi dasarnya dangkal, sepinggang orang dewasa lah. Saya menyeberangi air tersebut dan melihat batu Layarnya dari dekat. Saya gak tahu nama resmi batu jenis itu, tapi menurut saya itu semacam batu Cadas gitu lah.
Setelah puas foto-foto di Tanjung Layar, kami kembali ke Legon Pari. Saat itu menjelang Maghrib. Jalan menyusuri Pantai beresiko, karena air sedang pasang. Akhirnya kami mengambil jalan memutar, melewati bukit kecil. Jalan setapak yang kami lalui di bukit ini juga merupakan jalur sepeda atau motor. Jadi pengunjung Sawarna ini ada juga yang "goweser" atau penyuka motor trail. Mereka bersama teman komunitasnya bisa menjelajahi seluruh Sawarna dengan sepeda, melewati jalur jalan setapak seperti ini.
![]() |
Pemandangan Pantai Ciantir dari jalur diatas Bukit |
Malamnya, kembali kita konser mini sambil makan malam. Dan ketika malam semakin larut, tibalah waktunya bakar Ikan Bentong. Oh ya, di Pantai-pantai di Sawarna ini, kita dilarang membuat api unggun. Karena akan merusak keindahan Pantai. Karenanya, kami membuat bakaran ikan di saluran air yang kebetulan saat itu sedang kering. Letaknya dekat bale-bale di depan warung.
![]() |
Bakar Ikan |
![]() |
Ikan bakar malam-malam, mak nyus |
Paginya, sambil nunggu sarapan yang sedang disiapkan Teh Olis di warungnya, kami menikmati pantai, nyebur ke laut dan bermain ombak. Para pemilik warung dan penjaga Toilet ini ternyata merangkap juga sebagai lifeguard alias penjaga pantai. Dia akan mengingatkan para pengunjung yang berenang ke laut, supaya tidak terlalu ketengah, karena ombak laut selatan itu terkenal kuat. Selain itu ada bagian pantai yang berupa karang yang dalam tapi tidak terlalu kelihatan. Sehingga orang bisa terperosok kesitu dan tenggelam. Jika ada orang yang berenang terlalu ketengah atau mendekati daerah bahaya, penjaga warung dan toilet akan bersuit atau teriak, kemudian melambaikan tangan memberi tanda jangan terlalu jauh atau jangan ke daerah itu. Baik banget ya ^_^.
![]() |
Incomiiiinggg... |
![]() |
Sunrise at Legon Pari |
Setelah sarapan, rombongan menuju ke Goa Lalay. Jalannya melalui jalan berbukit yang lumayan nanjak. Tapi pemandangannya indah, berupa kebun dan Sawah. Sayangnya sawahnya sudah di panen, sehingga kondisi sawahnya tidak hijau, hanya bekas-bekas jerami saja.
Pemandangan Sawah di jalur menuju ke Goa Lalay |
![]() |
Peta Goa Lalay |
Kami hanya mengambil yang umum aja, yakni rute sejauh 400 meter.
![]() |
Mulut Goa Lalay |
![]() |
Interior Goa Lalay |
![]() |
Interior Goa Lalay |
Perjalanan menyusuri goa sungguh mengasikan. Dan ternyata jalur 400 meter itu terasa sangat pendek. Belum puas kami menjelajah, guidenya bilang kita sampai di tujuan dan akan balik lagi. Yaaaah.... we want more, we want more, we want more ^_^ Akhirya meski gak puas, kami kembali juga.
Di dekat Goa Lalay ada sungai. Kami tidak melewatkan ini. Setelah selesai dengan gua, kami menuju ke sungai. Kebetulan di sungai itu ada bagian sungai yang agak dalam dan biasa dipakai oleh anak-anak setempat untuk berenang. Kami pun tentu saja tidak melewatkan kesempatan ini. Nyebur di sungai sungguh segar ^_^
![]() |
Jalan dari Goa menuju Sungai melewati Sawah |
![]() | ||||||||
Sungai di dekat Goa Lalay | \ |
Sesampainya di Legon Pari, kami berkemas sambil menunggu makan siang. Sebelum pulang kami foto bersama lagi.
![]() |
Foto bersama sebelum pulang |