About


Hi, my name is Irpan. I live in Indonesia. This blog is to provide you with my trip stories, my ideas and some other things.

Facebook

BloggerHub

Connect with me

Jadwal Sholat

Jawaban atas Tantangan kebutuhan gaya hidup Millenial

Posting Komentar
Gaya Hidup Milenial
Yang disebut Milenial atau generasi milenial adalah mereka-mereka yang lahir dari tahun 1980-2000. Kaum milenial ini spesial karena mereka adalah generasi yang mengalami gelombang perubahan besar-besaran dalam kehidupan di seluruh dunia. Yang paling kentara adalah gelombang kemajuan teknologi yang sangat pesat. Sejak belia mereka sudah akrab dengan teknologi terkini terutama komputer dan internet.
Millennials
Millennials
Berkat interaksi dengan teknologi sejak dini, maka cara hidup kaum milenial ini jadi sedikit berbeda. Mereka adalah generasi yang selalu terhubung dengan internet. Dalam hal bekerja, mereka lebih memilih bebas, tidak terikat tempat. Mereka biasa bekerja cafe, taman kota, perpustakaan, bahkan didalam bis atau kereta. Mereka juga lebih suka menjelajah tempat-tempat baru kemudian membagi pengalamannya ini di media sosial, baik berupa tulisan, foto sampai video.

Perubahan gaya hidup ini memicu efek domino berupa munculnya berbagai bisnis yang belum pernah ada sebelumnya. Saking drastisnya model-model bisnis yang dibesut kaum milenial, sampai-sampai para ekonom menjulukinya sebagai Disruptive Economy.

Gaya hidup serba komputer dan serba online, dan tuntutan kerja yang sangat dinamis di era disruptive economy ini, tentunya harus didukung dengan alat bantu yang mumpuni, dalam hal ini komputer dan perangkat online lainnya.

Beruntung bahwa teknologi komputer juga berkembang sangat pesat. Teknologi perangkat keras, seperti prosesor, RAM, media penyimpanan, sampai layar komputer saat ini mencapai tingkat yang sedemikian tinggi. Teknologi komunikasi seperti sistem nirkabel, bluetooth, fiber optik sampai internet via satelit, telah tersedia.
Komputer Laptop teknologi terbaru
Komputer Laptop teknologi terbaru

Selain itu perangkat lunak pun semakin canggih. Para pembuat perangkat lunak berlomba-lomba membuat program yang bisa memenuhi kebutuhan pekerjaan dan gaya hidup kaum milenial. Dan lebih dari itu, dari segi keamanan, mereka menempatkan keamanan sebagai prioritas, mengingat dunia maya alias internet, sekarang ini bagai pedang bermata dua. Di satu sisi bisa dimanfaatkan untuk hal-hal yang positif, namun di sisi lain, banyak pihak yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan internet untuk kegiatan negatif yang merugikan orang lain.

Teknologi perangkat keras dan perangkat lunak yang canggih ini kemudian diracik oleh para produsen komputer, untuk memenuhi kebutuhan kaum milenial. Sebagai contoh pabrikan Dell, baru-baru ini meluncurkan deretan perangkat, baik laptop maupun komputer desktop yang mengusung teknologi terkini.

Salah satunya adalah Perangkat 2-in-1 XPS 13. Disebut 2-in-1 karena perangkat ini bisa diperlakukan sebagai laptop, bisa juga diperlakukan sebagai komputer tablet. Perancangan kemampuan 2-in-1 ini bukan tanpa alasan. Hal ini dilakukan untuk menjawab kebutuhan gaya hidup milenial yang sangat aktif dan mobile. Mereka senang bekerja dimana saja, dan tidak ingin melewatkan setiap momen munculnya ide cemerlang. Ketika terlintas sebuah ide, mereka segera menggarapnya dengan bantuan komputer.

Dengan bantuan laptop xps 13 2-in-1 ini, setiap ide bisa 'ditangkap' dengan cara menuliskannya langsung di layar laptop dengan bantuan pena stylus, sebagaimana halnya kita menuliskan ballpen di atas kertas.

Tadi sempat disinggung sedikit tentang perangkat lunak dan keamanannya. Bicara masalah keamanan, baru-baru ini dunia internet sempat diramaikan dengan tragedi ransomware. Ransomware adalah program jahat yang "menyandera" data-data berharga kita. Kalau kita ingin mendapatkan kembali data-data berharga tersebut, kita diharuskan membayar sejumlah uang kepada pihak tertentu.
Ransomware
Ransomware
Peristiwa ransomware ini menyebabkan kerugian yang signifikan. Menurut cybersecurityventures.com, kerugian akibat Ransomware, pada tahun 2017 ini mencapai 5 milyar US Dollar, atau sekitar 65 triliun Rupiah.

Ada banyak celah untuk masuknya program jahat seperti Ransomware dan lainnya untuk menjangkiti komputer kita. Salah satu celah tersebut adalah program-program bajakan yang dipasang di komputer kita. Menurut hasil sebuah survey di tahun 2014: Pada 203 komputer di 11 negara, yang komputer-komputer tersebut diinstall program bajakan, 61% dari 203 komputer tersebut ternyata terjangkit program malware.
Malware Infection Index Asia Pasific
Malware Infection Index Asia Pasific
Hal ini membuktikan bertapa berbahayanya komputer yang diinstall program bajakan. Meski memang program bajakan ini sepintas lebih murah, namun bahaya yang dikandungnya bisa menyebabkan kerugian yang harus dibayar dengan harga yang jauh lebih mahal.

Menyadari hal ini, salah satu produsen perangkat lunak terbesar di dunia, Microsoft, berusaha melindungi para pengguna komputer dengan mengkampanyekan penggunaan perangkat lunak resmi. Untuk medorong orang menggunakan software resmi, sampai-sampai mereka meluncurkan website khusus bernama cariyangori.com

Adapun keuntungan yang didapatkan dari penggunaan perangkat lunak yang resmi itu ada 3 poin, yakni: Perlindungan, Kehandalan dan Dukungan. Yang dimaksud Perlindungan adalah, dengan menggunakan perangkat lunak resmi, maka kita mendapat jaminan bahwa setiap program yang kita install itu bersih, tidak disusupi program jahat atau pun celah-celah keamanan lainnya. Adapun kehandalan maksudnya, program resmi itu telah melalui standar pengujian tertentu dan selalu diperbaharui, sehingga kita bisa menggunakan program tersebut secara nyaman, tanpa banyak masalah. Dan yang terakhir adalah Dukungan, dengan membeli program resmi, maka kita akan mendapat dukungan dari si pembuat program. Kapanpun kita mengalami masalah dengan program, maka kita tinggal menghubungi perusahaan pembuatnya. Karena program kita resmi, maka si perusahaan pembuat akan membantu kita menyelesaikan masalah yang dihadapi.
Keuntungan menggunakan software original
Keuntungan menggunakan software original
Kembali lagi ke gaya hidup kaum Milenial dan produktifitas mereka, dalam 10 tahun belakangan ini muncul sebuah profesi baru yang digandrungi kaum milenial. Profesi baru ini adalah youtuber. Dengan menjadi youtuber, seseorang bisa melakukan hal apapun yang dia sukai, kemudian dia videokan, lalu diupload ke youtube. Kalau video yang dia upload tersebut ditonton oleh banyak orang, dia bisa mendapat uang dari iklan yang tayang di videonya ini.
Youtuber
Youtuber
Setelah youtuber, ada lagi selebgram. Kalau yang ini, profesi yang memanfaatkan aplikasi Instagram. Caranya sama, orang melakukan apa yang dia sukai, kemudian dia foto atau videokan, lalu diunggah di akun instagramnya. Semakin banyak follower maka akun dia semakin berharga. Dan orang akan berani bayar mahal kepada dia untuk membantu mepromosikan suatu produk atau jasa di akun instagramnya dia.

Ada lagi ... blogger, bisa travel blogger, food blogger, dll blogger. Mereka adalah orang-orang yang suka berbagi pengalaman tentang suatu hal. Sama juga, semakin banyak follower/pembaca atau semakin terkenal seorang blogger, "tarifnya" semakin mahal.

Kesemuanya ini, youtuber, selebgram, blogger, dll, mempunyai satu hal yang sama yang mereka "jual", yakni karya atau bahasa kerennya adalah konten. Orang mau menonton video seorang youtuber, atau melihat dan like foto di instagram, atau membaca dan berkomentar di blog seseorang, karena konten yang disajikan youtuber selebgram blogger itu menarik atau bermanfaat buat mereka.

Sebuah konten bisa dibuat dengan berbagai cara, ada yang melalui riset berbulan-bulan, penjelajahan ke tempat yang sulit, mencari suatu tempat sampai dapat dll. Dengan cara ini orang bisa membuat konten yang orisinal dan otentik, murni karya dia sendiri.

Namun demikian ada saja orang yang malas dan mengambil jalan pintas. Orang semacam ini mengupload konten dengan cara mengcopy dari konten yang sudah ada. Cara semacam ini bisa dibilang tidak adil, karena tanpa berusaha, seseorang bisa mendapatkan konten dengan cara menyalin dari orang lain. Dan secara moral, cara menyalin konten ini tidak dibenarkan karena sama saja dengan mencuri.

Dari dua sisi ekstrim ini sebenarnya bisa dikatakan ada jalan tengahnya, yakni inspirasi. Suatu konten itu memang orisinal milik si pembuatnya, dan kita tidak punya hak apapun untuk menyalinnya. Namun demikian, kita bisa menjadikan konten tersebut sumber inspirasi, atau ya sedikit meniru-niru metoda ataupun gayanya. Kemudian dengan bekal inspirasi dan meniru gaya, kita kemudian menciptakan konten karya kita sendiri. Ini yang dinamakan dengan influence atau pengaruh. Influence atau pengaruh ini merupakan suatu hal yang sah-sah saja dalam dunia kreatif pembuatan konten.

Related Posts

Posting Komentar