Global Greed. Credit: Peter Taylor

Jika kita search mesin pencari dengan keyword "1% menguasai dunia", maka hasil pencarian menampilkan berbagai berita dan referensi yang isinya  kurang lebih sama yakni 1% populasi manusia di planet ini, menguasai lebih dari 50% aset dunia.

Reaksi kita pertama kali tentu waaaw... terkesima. Kemudian kita berkhayal untuk bisa menjadi bagian dari yang 1% tsb. Namun... maaf pak saya tidak mau jadi yang 1% yang menguasai lebih dari separuh aset planet itu. Well, yang saya tidak mau itu, "menguasai"-nya.

Menajadi kaya saya mau, malah punya mimpi jadi sangat kaya, namun tetap 'merasa cukup'. Yang dimaksud merasa cukup itu begini, saya akan hidup cukup memenuhi semua kebutuhan saya. Katakanlah biaya hidup saya itu 10 miliar per bulan.

Nah saya pun berhitung lah, pemasukan saya berapa, saya ambil 10 miliar buat mencukupi kehidupan. Sisanya yang hanya beberapa triliun itu, saya pake buat membangun jalan dan jembatan yang menghubungkan sentra-sentra ekonomi nasional.

Pembangunan jalan dan jembatan tersebut murni dari kantong sendiri, dan tidak kemudian memasang pintu tol, meminta bayaran. Jalan itu adalah 'nilai' yang saya sumbangkan untuk kehidupan bangsa yang lebih baik.

Saya merasa cukup dengan biaya hidup 10 miliar perbulan. Anak keluarga saudara kehidupannya layak. Kelebihan penghasilan saya, dijadikan 'kail' buat orang lain. (Orang miskin biasanya janji-janjinya tinggi, tapi begitu ditakdirkan jadi kaya, lupa deh akan janji-janjinya he..he..he..)

Entah buah pikiran saya dibawah ini benar atau salah, atau aplikable atau tidak. Tapi saya tulis aja sekalian biar tidak seliwar-seliwer di benak saya. Buah pikiran saya demikian:

Menurut wikipedia, jumlah sel dalam tubuh manusia seluruhnya sekitar 50-75 triliun sel. Sel dengan berbagai macam bentuk dan karakteristik tersebut ada yang berkelompok membentuk Jantung, Paru-paru, Otak, Hati, Tulang, Tangan, Kuku, dll. Yang keseluruhannya bekerjasama bahu-membahu demi kelangsungan hidup mahluk 'manusia' yang mereka bentuk.

Tiap sel dan organ, masing-masing memberikan kontribusi 'nilai'. Jantung memberikan nilainya, berupa degupan yang memompa darah ke seluruh tubuh. Hati memberikan nilainya berupa pembersihan racun-racun dari makanan yang masuk ke tubuh. Tulang, usus, kelenjar, masing-masing berkontribusi nilai. Bahkan keringat, air kencing, dan kotoran BAB, dengan segala kondisinya yang menjijikan, memberikan kontribusi nilai yang sangat vital.

Setiap organ dan sel mendapat jatah 'rejeki' berupa nutrisi yang didapat dari makanan. Dan pada manusia sehat, setiap organ dan sel, menerima dan merasa cukup dengan jatah nutrisi yang diberikan.

Apa yang terjadi kalau ada sel atau organ yang mengkorupsi dan menimbun nutrisi?
Tumor Otak. Credit: Andyux
Jadilah dia tumor, kangker, dll. Akibat korupsi ini, terjadi penimbunan nutrisi di satu organ, dan kekurangan nutrisi di organ lain. Terjadi ketimpangan, dan akibatnya si manusia jadi sakit. Dan kalau ini berlanjut, penimbunan nutrisi berlangsung terus-menerus dan makin menghebat, si manusia bisa mati.

Nah, mari kita kembali ke 1% penguasa dunia tadi. Dengan analogi yang sama, kita melihat Si Kaya dan Si Miskin. Pada kehidupan yang sehat, terjadi keseimbangan distribusi nutrisi (nutrisi dalam hal ini adalah uang, kekayaan). Keseimbangan yang dimaksud bukan berarti sama rata sama rasa, karena memang kebutuhan tiap organ akan nutrisi berbeda beda. Namun yang penting tidak terjadi penimbunan melebihi yang dibutuhkan.

Namun ketika terjadi tumor, kangker, Si Kaya menimbun nutrisi, dan dia semakin kaya, sedangkan si Miskin semakin tidak kebagian. Akibatnya kehidupan pun menjadi tidak sehat. Timbul keluhan sakit disana-sini. 
Sakitnya ini bisa berupa tindak kriminal, kelaparan, bunuh diri, dsb, dll.

Nah itulah alasannya saya tidak ingin menjadi bagian dari 1% yang menguasai 50% lebih aset dunia. Saya tidak ingin menjadi kangker dan tumor yang menimbun nutrisi, dan mengakibatkan 'kehidupan' menjadi sakit.

Tapi kalau kaya  mah saya mau tentu saja. ^_^
Mengolah Kacang Tanah. Credit: Bryantdmo

Kacang tanah memang terasa nikmat pada saat disantap baik sendirian ataupun bersama-sama. Tak hanya itu, kacang tanah bahkan dikategorikan sebagai salah satu camilan sehat dengan banyak manfaat.  Manfaat kacang tanah diantaranya:
  • Menurunkan depresi dan stress
  • Mencegah penuaan dini
  • Mengurangi resiko Batu Empedu
  • Mengurangi gula darah
  • Menjaga level kolesterol pada kondisi stabil.
  • Mencegah Kanker
Selain itu Kacang tanah sangat cocok disantap sembari menonton acara TV ataupun film.

Tetapi untuk bisa menikmati kacang tanah yang enak, Anda harus bisa mengolah kacang tanah dengan benar. Bagi anda yang ingin tahu lebih mendalam tentang pengolahan kacang tanah, tips-tips  penting berikut ini bisa anda praktekan di rumah.

Salah satu menu olahan Kacang  tanah adalah dengan cara digoreng. Kacang Tanah goreng tentunya harus dibuat dengan maksimal. Sehingga nanti hasilnya bisa renyah, dan lezat.

 Anda  dapat menghidangkan kacang tanah goreng ini untuk snack yang ditaruh di meja ruang tamu. Anda juga bisa menyantap kacang tanah ini pada saat sedang menonton dan kegiatan lainnya supaya lebih terasa asik dan seru.

Meski sebenarnya bisa saja kacang tanah itu langsung digoreng, namun akan lebih sedap lagi kalau sebelum digoreng, diolah terlebih dahulu.

Cara mengolah kacang tanah dengan mudah yaitu dengan merendamnya. 
Sesudah kacang dipisahkan dari kulitnya,   lanjutkan dengan perendaman.

Nah, pada saat merendam kacang tanah, terdapat beberapa teknik khusus perendaman. Selain itu kita perlu juga memperhatikan kondisi suhu ruangan.

Pada umumnya terdapat beberapa cara perendaman kacang tanah, seperti:
  • Rendaman kacang tanah ringan,
  •  rendaman kacang tanah panas,
  •  rendaman kacang tanah cepat,
  •  Rendaman kacang tanah bebas gas.
Untuk rendaman kacang tanah ringan, caranya yaitu dengan merendam setengah kilogram kacang tanah kering dengan memakai 10 gelas kecil/ cangkir air di dalam panci. Lalu tutup panci dan dinginkan dalam lemari es selama enam sampai delapan jam.

Jika Anda ingin menerapkan cara rendaman kacang tanah panas, caranya adalah dengan  memanaskan 10 cangkir air di dalam panci. Setelah air mendidih, matikan kompor  serta masukkan setengah kg kacang tanah kering. Setelah itu, angkat serta tutup rapat panci. Kemudian diamkan pada suhu ruangan selama 2 sampai 3 jam.

Untuk teknik rendaman kacang tanah cepat, caranya juga tak jauh beda. Tetapi waktu mendiamkan kacang tanahnya butuh waktu sekitar sejam saja.

 Sementara untuk rendaman kacang tanah bebas gas sama juga yaitu gunakan air yang mendidih dan lalu diamkan semalaman.
Esok harinya, 75 sampai 90 persen gula (tidak bisa dicerna dan menghasilkan gas) terlarut di dalam air.

Dengan mengetahui cara tepat mengolah kacang tanah dengan mudah di atas, maka tentunya Anda bisa dimudahkan lagi kalau ingin menyajikan hidangan kacang tanah dengan hasil terbaik.

Demikian saja bahasan tentang tips penting membuat hidangan kacang tanah dengan tepat. Bagi Anda yang ingin menyajikan hidangan kacang tanah dengan hasil terbaik, maka Anda harus tahu dulu info di atas. Semoga Anda bisa lebih terbantu dengan info cara tepat mengolah kacang tanah dengan mudah kali ini.


Copyright © 2018 - irpanisme.com. Diberdayakan oleh Blogger.
Copyright © 2020