About


Hi, my name is Irpan. I live in Indonesia. This blog is to provide you with my trip stories, my ideas and some other things.

Facebook

BloggerHub

Connect with me

Jadwal Sholat

Peluang Bisnis Kuliner Franchise

Posting Komentar
Bisnis Franchise Waralaba
Bisnis Franchise

Sepanjang manusia hidup, manusia tentulah membutuhkan makanan. Kebutuhan akan makanan ini harus dipenuhi. Karenanya segala sesuatu yang berhubungan dengan makanan tentulah akan senantiasa ada. Pertanian, transportasi yang mendistribusikan hasil pertanian, pasar dan tempat jual beli bahan makanan, dan tentu saja bisnis tempat makanan seperti restoran, cafe, warung nasi sampai gerobak penjual makanan.

Pada jaman sekarang ini, makanan lebih dari sekedar memenuhi kebutuhan hidup. Lebih dari itu makanan sekarang bagian dari gaya hidup. Apa yang kita makan, dimana kita makan, dll, bisa menjadi identitas yang menunjukkan siapa diri kita.

Dari dua hal diatas, dimana makanan adalah kebutuhan dan makanan adalah bagian dari gaya hidup, menjadikan bisnis makanan adalah suatu jenis bisnis yang bisa dikatakan nggak ada matinya. Bisnis makanan selalu menjanjikan.

Namun demikian, meskipun bisnis makanan secara umum tidak akan mati namun pada prakteknya banyak sekali orang-orang yang berbisnis di bidang makanan harus menelan pil pahit. Ketika dia membuka sebuah cafe atau jenis tempat makan lainnya, bisnisnya ini tidak berjalan mulus bahkan sampai harus menutupnya.

Ada banyak faktor yang menyebabkan suatu bisnis makanan tidak berjalan mulus atau bahkan harus terhapus. Mulai dari sepinya pengunjung, kalah bersaing, gejolak harga bahan baku, strategi yang tidak tepat, dsb.

Untuk menjabarkan semua faktor diatas beserta solusinya, sepertinya tidak cukup waktu satu dua jam.

Nah, sebenarnya ada cara lain yang bisa kita gunakan untuk menjalankan bisnis kuliner alias bisnis makanan yang tidak ada matinya ini. Yakni, biarkan orang lain yang meriset potensi pasarnya, membangun brandingnya, menyediakan dan mengurus bahan bakunya, sampai membuatkan manajemen operasinya. Adapun kita cukup sediakan modalnya saja. Enak bukan?

Cara diatas lebih dikenal dengan istilah Franchise atau Waralaba. Berbisnis kuliner dengan metoda Waralaba bisa dikatakan melompati beberapa fase susahnya dan langsung memiliki sebuah bisnis yang stabil. Karena Waralaba telah menyediakan semua sistem yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnisnya. Mulai dari kriteria pemilihan tempat, manajemen operasional, pengadaan bahan baku, dsb.
Namun demikian memilih Waralaba apa yang akan kita jalankan juga tidaklah mudah. Dewasa ini model bisnis dengan cara waralaba sudah banyak sekali. Apalagi Waralaba makanan, sepertinya semua kategori makanan sudah ada Waralabanya.

Bagaimana kita memilih Waralaba yang tepat untuk kita?

Yang pertama dan utama adalah kita harus tahu seperti apa kinerja pemilik lisensi Waralaba ini. Untuk mengetahuinya kita bisa melihat dari sejauh mana keberhasilan-keberhasilan yang dicapai oleh Waralaba ini. Karena bagaimanapun fakta di lapangan berbicara.

Kalau sekedar jualan sistem dan iming-iming omset sekian profit sekian, siapapun bisa. Namun bagaimana sistem tersebut bekerja di lapangan, apakah survive atau tidak, berhasil atau tidak? inilah yang membuktikan kalau sistem tersebut bagus dan kita boleh memilihnya untuk dijadikan bisnis.

Kemudian setelah mengetahui kinerja sebuah sistem Waralaba, kita menggali lebih jauh, sistemnya seperti apa sih?

Kita bisa menilainya dari beberapa point, yakni:

  • Brand License Sales. Penjualan Lisensi Mereknya.
  • Integrated Business System. Sistem operasional Bisnisnya.
  • Architecture Drawing.  Konsep arsitektur gerainya.
  • Training. Pelatihan semua pihak yang menjalankannya
  • Marketing and Promotion Service. Membantu Marketing dan Promosinya.
Apakah sebuah Waralaba menyediakan layanan-layanan diatas? Karena bangunan kemitraan bisnis antara pemilik lisensi waralaba dan pewaralaba bukan seperti beli ikan dipasar, yang setelah dibayar, sudah, selesai, itu ikan terserah mau digoreng atau dipepes. Kemitraan bisnis waralaba adalah kerjasama yang terus-menerus.
Pemilik lisensi Waralaba dengan sistem dan pengalamannya tetap membantu pewaralaba untuk menjalankan bisnisnya sampai berhasil, dan lebih mengembangkannya lagi. Dengan demikian semua pihak yang terlibat dalam bisnis Waralaba ini akan merasakan manfaat yang sama, dan saling menguntungkan.

Related Posts

Posting Komentar