Saya mau cerita tentang film 3 srikandi ini, namun ini adalah pendapat awam, bukan seorang yang ngerti perfilman.
Film ini berdasarkan kisah nyata tim Panahan Indonesia di ajang Olimpiade yang berhasil meraih medali perak.
Yang diceritakan di film ini tidak melulu latihan dan pertandingan, tapi juga mengisahkan
perjalanan hidup masing-masing atlit dan pelatihnya. Kondisi keluarganya, asmaranya, dsb.
Yana, atlit dari Jakarta, Lilis dari Surabaya dan Suma dari Sulawesi. Dan pelatihnya, yang biasa dipanggil Bang Pandi.
Yana bermasalah dengan bapaknya yang pensiunan ABRI, Suma yang sudah lulus PNS tapi lebih memilih Panahan dan Lilis yang akan dijodohkan oleh orangtuanya dengan seorang pengusaha mebel, sementara Lilis sudah punya pilihan sendiri, atlit juga.
Adapun Pandi, seorang pemegang rekor dunia Panahan, yang karena kondisi politik, gagal mewakili Indonesia ke ajang Olimpiade Moskow 1977. Kecewa akan kejadian itu, Pandi meninggalkan dunia Panahan selama hampir 8 tahun.
Wah kalau diceritain bakal panjang banget, gak bakalan dibaca juga ^_^
Adegan yang paling keren adalah ketika mereka berlatih dibawah guyuran hujan. Entah jenis kamera apa yang digunakan, sehingga tiap titik hujan yang menimpa busur dan anak panah bisa terlihat dengan sangat jelas.
Dan adegan yang tidak bisa saya lupakan adalah ketika Lilis (Chelsea Islan) sedang ngobrol dengan kekasihnya dipantai. Kamera meng-close up wajah Lilis, sedang daun-daun pohon yang menguning dibelakangnya, dibuat ngeblur. Sehingga wajah Lilis lah yang dominan nampak dilayar. Andai saya punya stopwatch yang bisa menghentikan waktu, ingin saya pencet saat itu juga supaya adegan itu terhenti lebih lama lagi.
Scene di pertandingan olimpiade juga bisa menggugah rasa nasionalisme.
Pemain utama:
Sutradara:
Iman Brotoseno
Sekian ^_^
Film ini berdasarkan kisah nyata tim Panahan Indonesia di ajang Olimpiade yang berhasil meraih medali perak.
Saat pertandingan Olimpiade |
Yang diceritakan di film ini tidak melulu latihan dan pertandingan, tapi juga mengisahkan
perjalanan hidup masing-masing atlit dan pelatihnya. Kondisi keluarganya, asmaranya, dsb.
Latihan di Pesisir Pantai |
Yana, atlit dari Jakarta, Lilis dari Surabaya dan Suma dari Sulawesi. Dan pelatihnya, yang biasa dipanggil Bang Pandi.
Yana bermasalah dengan bapaknya yang pensiunan ABRI, Suma yang sudah lulus PNS tapi lebih memilih Panahan dan Lilis yang akan dijodohkan oleh orangtuanya dengan seorang pengusaha mebel, sementara Lilis sudah punya pilihan sendiri, atlit juga.
Yana - yang diperankan oleh Bunga Citra Lestari |
Adapun Pandi, seorang pemegang rekor dunia Panahan, yang karena kondisi politik, gagal mewakili Indonesia ke ajang Olimpiade Moskow 1977. Kecewa akan kejadian itu, Pandi meninggalkan dunia Panahan selama hampir 8 tahun.
Wah kalau diceritain bakal panjang banget, gak bakalan dibaca juga ^_^
Adegan yang paling keren adalah ketika mereka berlatih dibawah guyuran hujan. Entah jenis kamera apa yang digunakan, sehingga tiap titik hujan yang menimpa busur dan anak panah bisa terlihat dengan sangat jelas.
Lilis - yang diperankan oleh Chelsea Islan |
Dan adegan yang tidak bisa saya lupakan adalah ketika Lilis (Chelsea Islan) sedang ngobrol dengan kekasihnya dipantai. Kamera meng-close up wajah Lilis, sedang daun-daun pohon yang menguning dibelakangnya, dibuat ngeblur. Sehingga wajah Lilis lah yang dominan nampak dilayar. Andai saya punya stopwatch yang bisa menghentikan waktu, ingin saya pencet saat itu juga supaya adegan itu terhenti lebih lama lagi.
Scene di pertandingan olimpiade juga bisa menggugah rasa nasionalisme.
Pemeran Film dan tokoh aslinya. sumber: pegipegi.com |
Pemain utama:
- Reza Rahadian
- Bunga Citra Lestari
- Chelsea Islan
- Tara Basro
Sutradara:
Iman Brotoseno
Sekian ^_^
Posting Komentar
Posting Komentar