About


Hi, my name is Irpan. I live in Indonesia. This blog is to provide you with my trip stories, my ideas and some other things.

Facebook

BloggerHub

Connect with me

Jadwal Sholat

Berbagai Turnamen Olah Raga di Indonesia

Posting Komentar
GANEFO

GANEFO 
Pesta olahraga yang melibatkan banyak cabang olahraga bagi Indonesia mempunyai dua makna:

  1. Pertama berkaitan langsung dengan pesta olahraga itu sendiri, yaitu pemecahan rekor dari cabang-cabang yang dipertandingkan. 
  2. Kedua, makna yang tersirat di baliknya, yaitu memperlihatkan kepada bangsa lain bahwa bangsa Indonesia juga memiliki kemampuan untuk mengadakan pesta akbar dalam cabang olahraga. 

Maka penyelenggaraan Asian Games IV, GANEFO, SEA Games, Asian Games 2018, dan lain-lain tidak lepas dari kerangka dua makna tersebut.

Berbagai ajang olahraga berskala intemasional telah diselenggarakan di Indonesia dan memperoleh sukses besar sebagai tuan rumah. Islamic Solidarity Games adalah salah satu ajang itu, yang berlangsung di Palembang, Sumatera Selatan pada 22 Oktober 1 November 2013. Ajang olahraga internasional  yang untuk ketiga kalinya diadakan ini, diikuti 43 negara-negara Islam, dengan mempertandingkan 18 cabang olahraga. Indonesia berhasil meraih peringkat pertama dengan mengumpulkan 105 buah medali: 36 emas, 35 perak, dan 34 perunggu.

GANEFO - Ajang Tandingan Olimpiade
Games of the New Emerging Forces (GANEFO) diselenggarakan di Jakarta pada 10 — 22 November 1963. Kegiatan ini diikuti 51 kontingen dengan sekitar 2.700 atlet. Negara-negara peserta GANEFO dikenal sebagai the New Emerging Forces (NEFO), yaitu "bangsa-bangsa yang tertindas dan bangsa-bangsa yang progresif revolusioner menentang imperialisme dan neokolonialisme". Ide penyelenggaraan GANEFO dilontarkan Presiden Soekarno setelah Indonesia keluar dari International Olympic Committee (IOC), sebagai balasan terhadap skorsing IOC dalam Olympiade Tokyo, 1964. Ternyata politik tidak bisa dipisahkan dari olahraga, walaupun doktrin IOC dengan tegas menyatakan pemisahan antara keduanya.

Indonesia kala itu menjadi juara umum ketiga, di bawah Cina dan Uni Sovyet, dengan mengantongi 17 emas, 24 perak, dan 30 perunggu. GANEFO kedua rencananya akan diselenggarakan di Kairo, Mesir pada 1967, tetapi karena pertimbangan politik maka dipindahkan ke Phnom Penh, Kamboja, pada 25 November 6 Desember 1966. Selanjutnya GANEFO tidak pernah diselenggarakan lagi.

Asian Games 1962 - Prestasi  Tertinggi di Asia
Mengantongi 51 medali, terdiri dari 11 medali emas, 12 medali perak, dan 28 medali perunggu dengan jumlah 290 atlet putera dan puteri adalah puncak pencapaian tertinggi keikutsertaan Indonesia pada Asian Games, yakni pesta olahraga bangsa-bangsa Asia. Hal itu terjadi ketika Indonesia menjadi tuan rumah perhelatan Asian Games ke-4 pada tahun 1962 di Jakarta. Sampai sekarang kesuksesan prestasi itu tidak dapat diulangi lagi. Ajang itu diikuti oleh 18 negara dengan mempertandingkan 13 cabang olahraga dan mendudukkan Indonesia sebagai urutan kedua di bawah Jepang.

Awalnya dari pesta olahraga negara-negara Asia Kecil, Far Eastern Championship Games (The Orient Championships) pada 1934 di Manila, kemudian berubah namanya setelah Perang Dunia Il menjadi Asian Games. Kota New Delhi, India, menjadi tempat diadakannya pertama kali pada bulan Maret 1951 dengan diikuti oleh 14 negara. Jepang telah beberapa kali menjadi kampiun Asian Games sampai 1978, dan sejak tahun 1982 Cina memegang hegemoni pesta olahraga bangsa Asia ini.

Pekan Olahraga Nasional (PON)
Olahraga telah menjadi suatu conditio sine qua non bagi bangsa Indonesia, bahkan dalam keadaan perang sekalipun. Di tengah suasana perjuangan mengusir penjajah yang berusaha menduduki kembali Tanah Air, Indonesia menyelenggarakan PON yang pertama pada tanggal 8 - 12 September 1948 di Solo, Jawa Tengah.

Saat itu, Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI) juga berkedudukan di Kota Solo, hal ini pula yang menjadi pertimbangan untuk menjadikan Solo sebagai tuan rumah PON. PON pertama ini menjadi titik perjuangan untuk menunjukkan kepada dunia, bahwa Indonesia masih dapat menyelenggarakan acara olahraga dalam skala nasional, meski wilayah Republik Indonesia saat itu dipersempit akibat Perjanjian Renville (1948). Setelah masa-masa-sulit tersebut, PON diselenggarakan secara teratur setiap empat tahun sekali dengan kondisi yang semakin baik dari waktu ke waktu. Hingga kini, Jakarta sebagai ibukota negara tercatat pernah menjadi tuan rumah sebanyak sembilan kali.

Paralympic Games - Kaum Difabel Pengharum Nama Bangsa
Dalam Paralympic Games, ajang  olahraga untuk kaum yang menyandang keterbatasan aktivitas, Indonesia memulai debutnya pada tahun 1976 di Toronto, Kanada. Sepanjang keikutsertaannya, Indonesia berhasil meraih 16 medali, yaitu 4 emas, 3 perak dan 9 perunggu. Medali terakhir berupa perunggu diraih oleh David Jacobs dalam cabang tenis meja putera perorangan pada London Paralympic Games 2012. Pesta ini diikuti 4.200 atlet dari 165 negara, di mana upacara pembukaannya menjadi acara yang paling banyak disaksikan di seluruh dunia.

Selain itu ada Far East and South Pacific Games for the Disabled (Fespic Games) yang pertama kali diadakan pada 1975 di Jepang. Indonesia menjadi penyelenggara Fespic Games ke-4 pada 1986 di Surakarta, Jawa Tengah. Ajang ini diikuti oleh 19 negara di Asia Pasifik dengan jumlah peserta sebanyak 834 atlet. Sejak 2010, Fespic Games berganti menjadi Asian Para Games. Di tingkat Asia Tenggara, pada ASEAN Para Games 2015 yang berlangsung di Singapura, Indonesia menduduki posisi kedua di bawah Thailand, setelah pada kejuaraan sebelumnya tampil sebagai juara umum.

Berbagai Ajang Tinju - Melambungkan Nama Bangsa
Dunia tinju telah lama melambungkan nama Indonesia dalam kancah olahraga internasional. Peran Pertina untuk tinju amatir dan KTI untuk profesional, sangat besar. Waktu itu berbagai kejuaraan masih sering diadakan mulai dari Sarung Tinju Emas (STE), Kejurnas Tinju, PON, dan utamanya adalah ajang tinju internasional Piala Presiden, yang pada tahun 1976 Indonesia berhasil menjadi juara umum dengan meraih lima medali emas.

Ajang tinju yang membuat nama Indonesia terkenal ke seluruh dunia adalah ketika Indonesia menampilkan juara dunia tinju kelas berat Muhammad Ali bertarung non-gelar melawan Rudi Lubbers dari Negeri Belanda pada 20 Oktober 1973. Ali 'menyiksa' lawannya selama 12 ronde dalam pertandingan di Istora Senayan, Jakarta. Publik dan pers Indonesia menyebutkan bahwa pertandingan ini sebagai pertandingan ekshibisi, namun kenyataannya adalah penandingan resmi, walau tidak untuk memperebutkan gelar.

Semarak Ajang Atletik - Berlari Sampai Finish
Asian Games IV tahun 1962 di Jakarta menjadi tonggak bersejarah bagi cabang atletik, ketika beberapa atletnya berhasil menyabet medali emas, perak, dan perunggu. Hal ini tidak lepas dari peran PASI sebagai induk cabang atletik dengan pembinaan yang terukur dan berjenjang di tingkat daerah. Namun, dibutuhkan waktu puluhan tahun hingga Olimpiade Los Angeles 1984, ketika Purnomo Muhammad Yudhi menjadi satu-satunya sprinter Asia yang berlomba di semifinal lari 100 meter.
Belakangan ini, Indonesia banyak menyelenggarakan lomba lari jarak jauh berskala internasional dimulai dengan Jakarta 10K, Bali 10K, termasuk lari marathon dan ultramarathon. Pada 25 Oktober 2015 diadakan lomba lari Mandiri Jakarta Marathon 2015 dengan berbagai kategori lari, yang membuat masyarakat non-atlet ikut berpartisipasi.

Untuk kategori marathon elite runner, sebagai puncak perlombaan, dijuarai oleh pelari Kenya. Berbagai lomba lari yang diadakan di Indonesia terbilang sukses dalam penyelenggaraannya, di mana banyak atlet dari mancanegara datang dan membayar biaya pendaftaran. Jumlah hadiah uang bagi pemenangnya juga menggiurkan.

Peristiwa di Ajang Bulutangkis - Piala Thomas Lepas
Turnamen Piala Thomas tahun 1958 menjadi awal kejayaan Indonesia merajai bulutangkis beregu putera dunia. Indonesia mengalahkan juara bertahan Malaysia dengan skor 6-3. Setelah itu Indonesia telah menguasai ajang Piala Thomas ini sebanyak 13 kali. Dalam final tahun 1967 di Jakarta, Indonesia dinyatakan kalah 3-6 dari Malaysia akibat ulah penonton yang dianggap mengganggu konsentrasi pebulutangkis Malaysia. Peristiwa ini dikenal sebagai "Peristiwa Scheele", di mana Herbert Scheele sebagai wasit kehormatan memutuskan pertandingan dilanjutkan di tempat netral, yang ditolak oleh Indonesia.

Dalam Piala Sudirman, turnamen bulutangkis beregu yang digagas untuk mempersatukan dua organisasi IBF dan WBF, Indonesia pernah meraih piala itu satu kali ketika awal diadakannya pada tahun 1989 di Jakarta. Untuk bulutangkis beregu puteri, Indonesia menjuarai Piala Uber sebanyak tiga kali. Selanjutnya, berbagai kejuaraan bulutangkis kelas dunia kerap diadakan di Indonesia seperti kejuaraan dunia, Super Series, dan lain sebagainya untuk memberikan pengalaman demi meningkatkan prestasi atlet-atlet bulutangkis Indonesia.

Ajang Beladiri Dunia - Mau Yang Impor atau Yang Asli
Dalam Kejuaraan Dunia Wushu yang diselenggarakan di Jakarta (2015), dengan hampir seribu pesena dari 70 negara, Indonesia berhasil menyabet 16 medali, yaitu 7 emas, 3 perak, 6 perunggu dan menduduki posisi kedua setelah Cina. Bagi Wushu, raihan emas seolah-olah menjadi tradisi dalam beberapa dekade belakangan ini. Demikian halnya dengan Karate, yang telah berbicara banyak tidak hanya di tingkat Asia, bahkan dunia dengan menjadi juara dunia pada kejuaraan yang diselenggarakan International Amateur Karate-do Federation (IAKF) ataupun World Union Karate-do Organization (WUKO) sejak tahun 1980-an. Prestasi yang membanggakan juga disumbangkan oleh Judo, Taekwondo, dan lain-lain.

Olahraga beladiri Pencak Silat sebagai olahraga asli Indonesia juga telah mengharumkan nama Indonesia di ajang internasional. Pesertanya semakin berkembang. Prestasi Indonesia di cabang ini sudah tidak diragukan lagi, karena atlet-atlet yang dikirim Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) beberapa kali menjadi Juara Umum dalam Kejuaraan Dunia Pencak Silat di mancanegara.

Proliga Indonesia - Tidak Hanya Spike yang Keras
Permainan bola volley sudah dikenal sejak masa penjajahan Belanda. Akan tetapi, Organisasi Persatuan Bola Volley Seluruh Indonesia (PBVSI) baru terbentuk pada Januari 1955, lebih belakangan dari partisipasi bola volley dalam PON ke-2 tahun 1951 di Jakarta.
Sejak Asian Games 1962 dan Ganefo 1963, perkembangan bola volley makin meningkat denganb anyaknya klub-klub yang bermunculan di seluruh Indonesia.

Prestasi bola volley putera Indonesia cukup membanggakan karena bisa berbicara di tingkat Asia Tenggara, beberapa kali menjadi kampiun, hanya pada SEA Games 2015 Indonesia meraih perunggu. Proliga, kompetisi antar klub yang diadakan sejak 2002, di mana klub bisa mendatangkan pemain asing dari Cina, Brasil, Kuba, membawa pengaruh positif bagi prestasi bola volley nasional. Selain bola volley indoor, juga dikenal bola volley pantai dengan prestasi-prestasi yang membanggakan untuk tingkat Asia dan Asia Pasifik.

Kompetisi Bola Basket - Bukan Sekadar Menjaringkan Bola
Bola basket sudah dikenal  di Indonesia sejak zaman penjajahan, bahkan pada PON pertama di Solo 1948, olahraga ini telah dipertandingkan secara resmi. Persatuan Basketball Seluruh Indonesia lahir pada Oktober 1951 , namanya kemudian berubah menjadi Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) sejak 1955.

Perbasi bertugas menyelenggarakan kompetisi antar klub se-lndonesia, tapi baru pada dekade 80-an, kompetisi yang teratur dapat berjalan ketika berlangsung Kobatama (Kompetisi Bola Basket Utama) di bulan April 1982. Setelah Kobatama, muncul kompetisi professional Indonesian Basketball League (IBL) yang bergulir sejak 2003. Tujuh tahun kemudian, pada 2010 muncul National Basketball League (NBL) sebagai pengganti IBL. Sekarang ini, prestasi bola basket Indonesia di kancah  internasional belum diperhitungkan. Diperlukan suatu kompetisi yang berjenjang dan pembinaan  yang berdisiplin untuk bisa menghasilkan prestasi yang hebat.

Arena Surfing Sungai Kampar - Bono Surfing
Biasanya para pencinta olah raga air permukaan, melakukan surfing-nya di gelombang laut, namun uniknya di muara Sungai Kampar, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, para penggemar olah raga ini bisa menunggangi gelombang tinggi dari sungai. Masyarakat setempat menyebutnya, 'Bono'.

Bono adalah fenomena alam berupa gelombang atau ombak tinggi yang terjadi akibat benturan tiga  arus air dari Selat Melaka, Laut Cina Selatan, dan Sungai Kampar, Riau. Akibat benturan ini, timbul gelombang setinggi 4—5 meter dengan kecepatan sekitar 40 km/jam, susul menyusul dan tidak pecah sampai puluhan kilometer panjangnya menuju arah hulu. Kemunculannya ditandai dengan suara gemuruh yang hebat.

Bono terbesar biasanya terjadi ketika musim penghujan, saat debit air Sungai Kampar cukup besar, yaitu sekitar bulan November dan Desember. Pada waktu itulah para peselancar, baik  lokal, nasional maupun dari mancanegara ramai mendatangi lokasi terjadinya bono. Peristiwa itu  tentu saja mengundang banyak wisatawan untuk menyaksikannya. Bahkan kini gelombang bono masuk  ke dalam 27 tujuan wisata nasional.

Ajang Pendukung Kepariwisataan - Olahraga Melintasi Laut dan Darat
Sejak diluncurkan pada 2001, Sail Indonesia berupaya memperkenalkan dan mempromosikan potensi pariwisata dan budaya bahari Indonesia kepada dunia. Diawali dengan lomba perahu layar antara Darwin, Australia Utara menuju Bali, Sail Indonesia menjadi acara tahunan dengan
rute pelayaran dan tema yang berbeda- beda, seperti Sail Bunaken (2009), Sail Banda (2010), sail Komodo (2013), Sail Raja Ampat (2014), dan terakhir Sail Tomini (2015).

Tour de Singkarak di Sumatera Barat menjadi lomba balap sepeda tingkat internasional sejak dilaksanakan pada 2009. Meski pembalap tuan rumah belum pernah juara, sejak awal
penyelenggaraannya, tour ini telah mengundang animo masyarakat untuk menyaksikan balapan ini, bahkan tahun 2015 mencetak jumlah penonton kompetisi balap sepeda terbanyak kelima di dunia, yaitu 550.000 orang sebagaimana dilansir Union Cycliste Internationale (UCI). Seiring dengan
kejuaraan ini, industri pendukung menuai hasil. Kegiatan-kegiatan ini membuka peluang bisnis sekaligus mempromosikan pariwisata Indonesia kepada dunia.

***

Sumber: Museum Olah Raga Indonesia, TMII

Jangan dilewatkan juga membaca yang ini:




Related Posts

Posting Komentar