Kawah Manuk, Kamojang |
Pegunungan yang berderet ini lumayan banyak, saya sendiri kurang hafal nama-nama semua gunungnya. Dari ujung Timur dimulai dari gunung Guntur, terus berderet ke arah Barat, ada Kamojang, Darajat, lalu membelok ke Selatan ada gunung Puntang dan terakhir di Papandayan.
Deretan pegunungan ini sepertinya semuanya termasuk gunung aktif. Gunung Guntur adalah gunung aktif, Kamojang dan Darajat juga aktif, malah sudah diambil manfaatnya dengan didirikannya Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi. Dan di ujung selatan ada gunung Papandayan yang terkenal dengan kawasan wisata Kawah dan Hutan Matinya.
Yang ingin saya ceritakan disini adalah objek wisata yang ada di Kamojang. Kawasan wisata Kamojang ini sudah berdiri cukup lama. Seingat saya, ketika masih SD pun, akhir dekade 80-an, wisata Kamojang ini sudah ada.
Mungkin kawasan wisata di Kamojang ini dikembangkan seiring berdirinya PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi) Kamojang tahun 1983.
Objek wisata di Kamojang ini awalnya berupa kawah-kawah unik yang berada di sekitar kompleks PLTP. Namun makin kesini, kekayaan alam lainnya juga mulai ditata dan menjadi objek wisata yang tak kalah menarik. Ada balai Konservasi Elang, Objek Wisata Hutan Lindung, Lembah yang indah, dll.
Wisata Hutan Mandalawangi |
Ada juga kawah Kereta Api. Sebenarnya ini bukanlah kawah, namun titik tempat keluarnya gas panas dengan tekanan yang sangat tinggi. Di tempat ini ada seorang bapak tua yang mengoperasikan "Peluit Kereta Api", yakni berupa batang bambu yang dilubangi menyerupai peluit. Ketika lubang "peluit" ini ditempatkan di atas lubang tempat keluarnya gas tekanan tinggi tadi, bambu peluit ini mengeluarkan bunyi seperti bunyi peluit kereta api. Beberapa pengunjung tampak berfoto dengan bapak tua ini lalu memberikan tips sebagai apresiasi atas pekerjaannya "mengoperasikan" bambu peluit tadi.
Kawah Kereta Api |
Untuk mencapai kawah Kamojang ini, terlebih dahulu kita harus ke Kota Bandung. Dari kota Bandung kita mengarah ke Selatan, tepatnya ke kecamatan Majalaya. Dari Majalaya, kita mengambil jalan yang menuju ke Kecamatan Ibun.
Jalan menuju ke Kawah Kamojang sudah dicor beton. Hanya saja jalannya sangat menanjak. Kalau mau ke Kamojang, sebaiknya kita mengendarai kendaraan yang "sehat", jangan yang mudah mogok. Dan yang sangat penting adalah rem-nya bekerja dengan prima. Soalnya karena jalannya yang menurun dan berkelok-kelok, yang bisa jadi berbahaya.
Di jalan menuju kamojang juga terdapat ikon jalur ini yakni Jembatan Kamojang. Jembatan ini ikonik karena bentuk dan warnanya yang mencolok ditengah keindahan alam pegunungan dan lembah. Sebelum mencapai Kamojang atau setelahnya, kita bisa berhenti sejenak disini untuk menikmati keindahan alam, berfoto dengan jembatan ikonik dan sekalian makan. Karena di tempat ini juga berderet warung-warung dan rumah makan.
Kamojang Hill Bridge |
Kawasan Kamojang ini cukup luas dengan banyak sekali objek wisata. Belum lagi objek wisata di kawah tetangganya yakni Kawah Darajat. Kalau kita punya cukup waktu, kita bisa menjelajah berbagai objek wisata di kawasan pegunungan ini dalam 2-3 hari.
#WonderfulIndonesia
Posting Komentar
Posting Komentar