Pada tulisan saya sebelumnya yakni "Cara Kerja Virus" dan "Cara Kerja Vaksin", kita jadi tahu apa dan bagaimana sih virus itu, dan bagaimana cara kerja vaksin yang dibuat untuk memberantas virus tersebut.
Sekarang mari kita mengenal vaksin-vaksin yang dibuat untuk mengatasi virus Corona atau Covid-19 yang sekarang tengah menjadi ancaman global.
Seperti kita ketahui, tahun 2020 ini merupakan "tahun kegelapan" akibat ancaman pandemi virus Covid-19. Yang dampak dari virus ini tidak saja mengancam kesehatan namun juga mengancam sendi-sendi ekonomi.
Berbagai pihak sudah lama berusaha membuat vaksin untuk memberantas Virus Covid ini. Berbagai negara, institusi pendidikan, institusi kesehatan, maupun perusahaan farmasi mengerahkan semua kemampuan mereka untuk membuat vaksin.
Titik terang muncul di penghujung tahun 2020 ini, dimana beberapa Vaksin Covid sudah melewati tahapan-tahapan uji klinis, dan tinggal sedikit lagi untuk bisa diterapkan kepada manusia.
Mari kita mengenal vaksin-vaksin tersebut
- Vaksin Sinovac
Nama vaksin Sinovac belakangan ini mencuat, seiring rencana pemerintah yang berencana akan membeli vaksin buatan China ini. Vaksin Sinovac diproduksi oleh Sinovac, perusahaan Farmasi asal China.
Di Indonesia vaksin ini tengah memasuki tahap Uji Klinis Fase III. Jika Uji Klinis ini lulus, maka baru akan diregistrasikan ke Badang Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Jika BPOM meluluskan registrasi ini, barulah vaksin sionvac bisa diproduksi secara masal. - Vaksin Pfizer
Vaksin yang dikembangkan oleh perusahaan raksasa kesehatan, Pfizer. Dalam mengembangkan vaksin covid-19 ini, Pfizer bekerjasama dengan BioNTech, perusahaan asal Jerman, dan Fosun Pharma, dari Cina.
Vaksin tsb kini telah memasuki uji klinis II, III, dan fase gabungan.
Pada proses uji klinis ini, para ahli di Pfizer menemukan bahwa vaksin Covid-19 ini merangsang dibentuknya antibodi yang mampu melawan SARS-CoV-2. Selain itu terbentuk juga sel kekebalan yang disebut sel T yang mendeteksi virus Covid-19 dan meresponsenya. - Vaksin Oxford AstraZeneca
Vaksin Oxford ini dikembangkan oleh Universitas Oxford dan Perusahaan AstraZeneca. Menurut organisasi kesehatan dunia (WHO), vaksin Oxford AstraZeneca ini merupakan kandidat vaksin yang paling maju pengembangannya.
Namun proses uji klinis vaksin ini sempat mendapat batu sandungan, karena pada tanggal 8 September lalu, ketika dilakukan uji klinis, memicu sebuah penyakit pada relawan vaksin.
Setelah melewati proses perbaikan, uji klinis vaksin ini bisa dimulai kembali. Uji klinis dilaksanakan di Inggris, India, Brazil, Afrika Selatan, dan Amerika Serikat. - Vaksin G42-Sinopharm
Banyak pihak yang meragukan kehalalan dari vaksin Sinovac. Sebagai alternatif, terdapat vaksin lain yakni Vaksin G42-Sinopharm. Vaksin ini merupakan vaksin hasil kerjasama Uni Emirat Arab dengan perusahaan Sinopharm China. Vaksin G42-Sinopharm ini telah mendapatkan sertifikat halal. - Vaksin Merah Putih
Vaksin Merah Putih merupakan Vaksin Corona yang dikembangkan oleh tenaga ahli dalam Negeri. Vaksin ini dikembangkan oleh Lembaga Eijkman. Menurut rilis website sekneg pada tanggal 9 September 2020, upaya pengembangan vaksin Merah Putih ini sudah mencapai 50%.
Ditargetkan akhir tahun ini sudah lulus uji kepada hewan. Sehingga kemudian bisa diserahkan kepada PT. Biofarma untuk dilakukan formulasi produksi untuk kebutuhan uji klinis tahap I, II, dan III. - Vaksin Johnson & Johnson
Vaksin Johnson & Johnson dikembangkan oleh para peneliti di Beth israel Deaconess Medical Center, Boston, Amerika Serikat. Adapun yang menjadi dasar pengembangan vaksin virus Covid-19 ini adalah apa yang mereka sebut dengan Adenovirus 26 (Ad26).
Ad26 ini menjadi dasar dalam pengembangan vaksin untuk virus Ebola yang pernah berjangkit di Afrika, dan penyakit lainnya. Kini Johnson & Johnson menggunakan Ad26 ini untuk mengembangkan virus Corona.
Vaksin Covid-19 Johnson & Johnson ini sudah dilakukan ujicoba fase I dan II pada bulan Juli 2020 lalu.
Dan pada bulan September telah dilakukan uji klinis fase III dengan melibatkan kurang lebih 60.000 peserta uji. Targetnya pada 2021, vaksin Covid-19 Johnson & Johnson ini sudah bisa diaplikasikan. - Vaksin Moderna
Sesuai namanya, vaksin Moderna adalah vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Moderna, sebuah perusahaan bioteknologi yang berkedudukan di Amerika Serikat.
Dalam proses pengembangan vaksin, Moderna bekerjasama dengan National Institutes of Healts (NIH).
Vaksin Moderna telah melakukan uji klinis III pada 27 Juli Lalu. Diharapkan tahun 2021, vaksin Moderna ini sudah bisa diaplikasikan di pasaran.
Baik temen-temen sekalian, demikianlah beberapa jenis Vaksin Covid-19, semoga bisa menambah pengetahuan kita seputar Vaksin khususnya dan Pandemi Covid-19 pada umumnya.
Jika dirasa masih kurang informasi yang terdapat disini, kita bisa mencari informasi seputar Covid-19 di internet. Tapi tentunya dari sumber yang terpercaya, jangan dari sumber abal-abal tukang nyebar hoax.
Salah satu sumber informasi Covid-19 yang terpercaya adalah website halodoc.com. Di website ini kita bisa mendapatkan informasi-informasi seputar Covid-19 khususunya dan informasi medis secara umum.
Malah lebih dari itu, di halodoc.com kita bisa konsultasi dengan dokter secara online, mencari dokter, mencari rumahsakit sampai membeli obat & vitamin.
Selain itu Halodoc juga ada mobile applicationnya. Adapun fitur-fitur yang terdapat pada mobile application Halodoc ini adalah sbb:
- Fitur membeli obat
- Chat Dengan dokter
- Pengingat minum obat
- Sambungkan Asuransi Kesehatan
- Artikel terkait kesehatan
- Halofit
- Kesehatan hewan
- Kalender menstruasi
- Kesehatan jiwa
- Paket Sehat
- Tes Covid - 19
- Kalkulator BMI
Bagi kita yang lebih nyaman buka apps ketimbang buka website di chrome, maka menginstall mobile app Halodoc bisa menjadi pilihan untuk kebutuhan seputar medis kita.
***
Photo Credit:
- U.S. Secretary of Defense
- nytimes.com
- pui.ristekbrin.go.id
- halodoc.com
Posting Komentar
Posting Komentar