About


Hi, my name is Irpan. I live in Indonesia. This blog is to provide you with my trip stories, my ideas and some other things.

Facebook

BloggerHub

Connect with me

Jadwal Sholat

Nilai Seseorang Di Tengah Peradaban

Posting Komentar
Global Greed. Credit: Peter Taylor

Jika kita search mesin pencari dengan keyword "1% menguasai dunia", maka hasil pencarian menampilkan berbagai berita dan referensi yang isinya  kurang lebih sama yakni 1% populasi manusia di planet ini, menguasai lebih dari 50% aset dunia.

Reaksi kita pertama kali tentu waaaw... terkesima. Kemudian kita berkhayal untuk bisa menjadi bagian dari yang 1% tsb. Namun... maaf pak saya tidak mau jadi yang 1% yang menguasai lebih dari separuh aset planet itu. Well, yang saya tidak mau itu, "menguasai"-nya.

Menajadi kaya saya mau, malah punya mimpi jadi sangat kaya, namun tetap 'merasa cukup'. Yang dimaksud merasa cukup itu begini, saya akan hidup cukup memenuhi semua kebutuhan saya. Katakanlah biaya hidup saya itu 10 miliar per bulan.

Nah saya pun berhitung lah, pemasukan saya berapa, saya ambil 10 miliar buat mencukupi kehidupan. Sisanya yang hanya beberapa triliun itu, saya pake buat membangun jalan dan jembatan yang menghubungkan sentra-sentra ekonomi nasional.

Pembangunan jalan dan jembatan tersebut murni dari kantong sendiri, dan tidak kemudian memasang pintu tol, meminta bayaran. Jalan itu adalah 'nilai' yang saya sumbangkan untuk kehidupan bangsa yang lebih baik.

Saya merasa cukup dengan biaya hidup 10 miliar perbulan. Anak keluarga saudara kehidupannya layak. Kelebihan penghasilan saya, dijadikan 'kail' buat orang lain. (Orang miskin biasanya janji-janjinya tinggi, tapi begitu ditakdirkan jadi kaya, lupa deh akan janji-janjinya he..he..he..)

Entah buah pikiran saya dibawah ini benar atau salah, atau aplikable atau tidak. Tapi saya tulis aja sekalian biar tidak seliwar-seliwer di benak saya. Buah pikiran saya demikian:

Menurut wikipedia, jumlah sel dalam tubuh manusia seluruhnya sekitar 50-75 triliun sel. Sel dengan berbagai macam bentuk dan karakteristik tersebut ada yang berkelompok membentuk Jantung, Paru-paru, Otak, Hati, Tulang, Tangan, Kuku, dll. Yang keseluruhannya bekerjasama bahu-membahu demi kelangsungan hidup mahluk 'manusia' yang mereka bentuk.

Tiap sel dan organ, masing-masing memberikan kontribusi 'nilai'. Jantung memberikan nilainya, berupa degupan yang memompa darah ke seluruh tubuh. Hati memberikan nilainya berupa pembersihan racun-racun dari makanan yang masuk ke tubuh. Tulang, usus, kelenjar, masing-masing berkontribusi nilai. Bahkan keringat, air kencing, dan kotoran BAB, dengan segala kondisinya yang menjijikan, memberikan kontribusi nilai yang sangat vital.

Setiap organ dan sel mendapat jatah 'rejeki' berupa nutrisi yang didapat dari makanan. Dan pada manusia sehat, setiap organ dan sel, menerima dan merasa cukup dengan jatah nutrisi yang diberikan.

Apa yang terjadi kalau ada sel atau organ yang mengkorupsi dan menimbun nutrisi?
Tumor Otak. Credit: Andyux
Jadilah dia tumor, kangker, dll. Akibat korupsi ini, terjadi penimbunan nutrisi di satu organ, dan kekurangan nutrisi di organ lain. Terjadi ketimpangan, dan akibatnya si manusia jadi sakit. Dan kalau ini berlanjut, penimbunan nutrisi berlangsung terus-menerus dan makin menghebat, si manusia bisa mati.

Nah, mari kita kembali ke 1% penguasa dunia tadi. Dengan analogi yang sama, kita melihat Si Kaya dan Si Miskin. Pada kehidupan yang sehat, terjadi keseimbangan distribusi nutrisi (nutrisi dalam hal ini adalah uang, kekayaan). Keseimbangan yang dimaksud bukan berarti sama rata sama rasa, karena memang kebutuhan tiap organ akan nutrisi berbeda beda. Namun yang penting tidak terjadi penimbunan melebihi yang dibutuhkan.

Namun ketika terjadi tumor, kangker, Si Kaya menimbun nutrisi, dan dia semakin kaya, sedangkan si Miskin semakin tidak kebagian. Akibatnya kehidupan pun menjadi tidak sehat. Timbul keluhan sakit disana-sini. 
Sakitnya ini bisa berupa tindak kriminal, kelaparan, bunuh diri, dsb, dll.

Nah itulah alasannya saya tidak ingin menjadi bagian dari 1% yang menguasai 50% lebih aset dunia. Saya tidak ingin menjadi kangker dan tumor yang menimbun nutrisi, dan mengakibatkan 'kehidupan' menjadi sakit.

Tapi kalau kaya  mah saya mau tentu saja. ^_^

Related Posts

Posting Komentar