Gunung Merapi. Credit: Bowosuro |
Salah satu klien kantor saya berasal dari Jogjakarta. Kami sedang menggarap project yang diharapkan bisa bermanfaat dalam membantu melestarikan kekayaan budaya Indonesia. Meski pekerjaan bisa dilakukan secara remote, namun saya tetep berharap suatu saat ada tugas kerjaan yang membutuhkan saya untuk datang ke Jogja. Lumayan trip abidin - atas biaya dinas. he..he..
Pulang ke kotamu
ada setampuk haru dalam rindu
masih seperti dulu
tiap sudut menyapaku bersahabat
penuh selaksa makna
Lagu berjudul Yogyakarta milik grup band Kla Project ini membawa saya ke alam kenangan lama. Di awal masa remaja saya, ketika kelas tiga SMP. Saat itu ada acara study tour ke Jogja. Adapun tujuannya adalah monumen Jogja Kembali, Candi Borobudur, Candi Prambanan dan beberapa tempat lagi yang samar-samar masih terbayang dalam benak saya. Itulah kunjungan saya ke Jogja pertama kali.
Dan yang namanya anak remaja baru puber, perjalanan tersebut menyimpan kenangan romantis yang membuat saya tersenyum, bahkan hingga saat ini.
Candi Borobudur. Credit: Gunawan Kartapranata |
Sekarang ini ada lebih banyak lagi pilihan destinasi traveling di Jogja, dengan beragam tema. Mau wisata kuliner alias makanan, spot instagramable kekinian, sampai naik mesin waktu ke jaman kerajaan.
Selain itu, teknologi internet dan smartphone menjadi sangat membantu kita dalam merencanakan liburan ke suatu tempat. Di internet banyak sekali penyedia jasa yang meramu paket liburan ke Jogja.
Ada yang menyusun paket 2 hari 1 malam, 3 hari 2 malam, dsb. Tempat-tempat yang dituju bisa bertema Sejarah, Budaya, Kuliner, Tempat berkonsep kekinian, dll.
Sebagai contoh, ada yang membuat paket 2H1M tujuannya adalah daerah Gunung Kidul, seperti Goa Pindul, Pantai Indrayanti, Pantai Pok Tunggal. Juga Kraton Jogjakarta dan Candi Borobudur
Gua Pindul. Credit: BP69Tommy |
Ada juga paket 3H2M. Kalau yang ini destinasi yang dikunjungi lebih banyak, diantaranya: Keraton Jogjakarta, Candi Borobudur, Pantai Depok. Shopping Tour ke Pasar Bering Harjo dan Kawasan Pengrajin Perak di Kota Gede.
Sungguh sangat menggoda sekali
Selain paket liburan, ada juga yang menyediakan paket transport dan akomodasinya. ada yang menyediakan paket Pesawat + hotel, paket Kereta dan hotel, paket bis dan hotel, dsb.
Semuanya menarik dan saya tentu saja ingin mencoba semuanya. Namun diantara semua itu, kalau saya boleh memilih, ada satu hal yang pertama kali igin saya lakukan. Apa itu?
Hiking!
Yup, hiking sodara-sodara. Alias naik gunung. Kebetulan di Jogja ada tempat hiking legendaris dengan segudang kisahnya. Dan salah satu yang terkenal adalah kisa mbah Maridjan. Inget kan?
Siapa coba mbah Maridjan?
Mbah Maridjan. Credit: Andyka Cahya Pratama |
Baik, dari dua clue ini, temen-temen bisa menebak dong, apa nama tempat hiking ini?
Iya, dia adalah gunung merapi. Gunung yang terletak di sebelah utara Jogjakarta ini menjadi tempat tujuan hiking yang sangat populer di Jogjakarta, di Indonesia, bahkan Dunia.
Gunung merapi menjadi teujuan hiking yang unik karena dia adalah gunung aktif. Sampai saat ini, gunung merapi sudah berkali-kali mengalami erupsi. Saya tidak tahu pasti berapa angkanya, yang jelas sering banget.
Tapi herannya, para pendaki gunung itu seolah tidak merasa takut medaki gunung Merapi. Yang dalam waktu yang tak terduga bisa saja tiba-tiba erupsi.
Beberapa waktu yang lalu sebuah video menjadi viral. Video tersebut menampilkan bagaimana suasana di puncak gunung Merapi ketika tiba-tiba erupsi .
Pada video tersebut, nampak para pendaki sedang santainya memasak di depan tenda. Tiba-tiba di arah puncak nampak asap kelabu bercampur abu membumbung ke angkasa. Itu adalah video erupsi gunung dalam jarak yang dekat. Dan itu adalah kesempatan yang sangat langka yang bisa didapatkan oleh para pendaki.
Mungkin bagi sebagian orang, kegiatan hiking ini tidak masuk akal. Maksudnya, ngapain sih orang mau-mauan cape keluar masuk hutan, mendaki tanjakan yang menguras tenaga. Apalagi gunung Merapi, yang ketahuan sangat aktif, bisa erupsi kapan saja.
Namun bagi para pendaki, mereka sudah saling mengerti, betapa berartinya mendaki itu. Ya tentu saja badan terasa lelah,bahkan dalam beberapa kondisi yang ekstrim bisa berujung kematian. Namun itu tidak menyurutkan langkah kami dalam mendaki.
Dan memang tiap pendaki mempunyai alasan yang berbeda mengapa dia menyukai kegiatan mendaki gunung. Tiap pendaki punya perasaan yang berbeda ketika mereka mendaki gunung.
Kalau saya, ketika mendaki gunung, berada di tempat yang masih alami berhutan-hutan, itu sungguh membuat saya betah. Rindang pohon, suara binatang-binatang hutan, jernih air, sejuk hawa, dan pemandangan yang meneduhkan hati. Selain itu ada semacam rasa gembira yang sungguh-sungguh gembira ketika bisa bertegur sama dengan sesama pendaki ketika berpapasan di jalan dalam hutan.
Beberapa pendakian saya, saya catat juga diblog ini. Waktu hiking ke Gunung Salak, ke Kawah Ratu, dan waktu ke Papandayan dan Cikuray. Semuanya menorehkan kenangan tersendiri, dan membuat saya selalu ingin kembali mendaki.
Dan ketika suatu saat saya ke Jogja, saya ingin medaki ke gunung Merapi.
sudah beberapa kali ke Jogja tapi belum pernah hiking.. mungkin suatu saat akan ke Merapi.
BalasHapussalam kenal Mas
Salam kenal mas @lelakibugis, mudah-mudahan nanti kita bisa nanjak ke Merapi bareng mas^_^
BalasHapus